RN - Aprilia Manganang bisa bernafas lega. Sebab, PP PBVSI memastikan gelar-gelar pemain terbaik yang diberikan kepada Aprilia selama menjadi atlet bola voli putri tak akan dicabut.
Ketua V bidang kompetisi dan pertandingan PBVSI, Hanny Sukartty. Menurutnya, Aprilia sendiri tidak menyadari bahwa dirinya laki-laki sebab sejak lahir ia diyakini sebagai perempuan.
"Kasus Aprilia ini bukan kesengajaan. Ini faktor kelahiran. Dia sendiri pun tak tahu dirinya itu laki-laki. Jadi dari lahir semua yakin dia itu perempuan dan tak ada faktor kesengajaan," kata Hanny dalam jumpa pers virtual, Kamis (11/3/2021).
BERITA TERKAIT :Komitmen Bola Voli Jakarta Gondol Emas Di PON Aceh-Sumut
Astaga, Atlet Pelaku Pedofilia Ikut Olimpiade Paris 2024
Oleh sebab faktor itu pula, PBVSI menyatakan tak akan mencabut seluruh penghargaan yang diperoleh, termasuk gelar pemain terbaik yang selama ini diterimanya.
"Seluruh penghargaan waktu dia ikut Proliga dan lain sebagainya, yang nasional, tidak akan dicabut. Tetap hak dia. Kami juga selama ini kasih penghargaan setinggi-tingina buat Aprilia karena dia banyak sumbangsih voli nasional dan internasional," ujarnya.
Lantas bagaimana dengan medali SEA Games yang pernah direbut Aprilia Manganang bersama tim voli putri di multievent-multievent internasional. Hanny mengatakan PBVSI dalam posisi menunggu. Timnas voli putri Indonesia meraih medali perunggu pada SEA Games 2015 Singapura dan medali perak di SEA Games 2017 Kuala Lumpur.
"Ini kan peristiwa beberapa hari dan sekarang belum ada protes dari negara lain terkait kejuaraan internasional. Lihat perkembangannya. Untuk antisipasi posisi menunggu. Apabila ada protes atau apa kita akan berbicara dengan KOI dan panitia SEA Games, serta badan Asia untuk olahraga," ujarnya.
Perubahan identitas gender Aprilia Manganang pertama kali diumumkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa dalam jumpa persnya Selasa (9/3/2021).
Saat itu, Andika menegaskan bahwa Sersan Dua (Serda) Aprilia lahir sebagi laki-laki dengan kelainan hipospadia. TNI AD dalam hal ini membantu Manganang dalam corrective surgery sebanyak dua kali. Saat ini, Manganang sudah menjalani operasi tahap pertama dan masih menjalani pemulihan di RSPAD Jakarta.
"Sersan Manganang ini bukan transgender, bukan juga interseks. Tidak masuk dalam kategori itu semua. Saya tahu definisinya dan tim dokter pun tahu semua definisinya. Karena memang kelainan yang dialami adalah hipospadia. Jadi selalu kembalikan ke situ," kata Jenderal Andika di Mabes AD, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat.
Prestasi Aprilia Manganang
2014-2015 Best Scorer Proliga
2014-2015 Best Opposite Hitter Proliga
2015-2016 Best Opposite Hitter Proliga
2016 VTV International Womens Volleyball Cup MVP
2016-2017 Best Scorer Proliga
2016-2017 MVP Proliga
2017 VTV International Womens Volleyball Cup best Outside Hitter
2018-2019 MVP Proliga
2019 Womens Volleyball Thai-Denmark Super League MVP