RADAR NONSTOP - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri sering dicap sebagai mahasiswi drop out (DO). Bahkan lawan politiknya menjegal Ketua Umum PDIP itu lewat syarat kalau SMA dilarang jadi capres.
Tapi, walau kerap dituduh DO, Mega ternyata punya 8 gelar doktor kehormatan atau honoris causa (DrHC). Kali ini ada DrHC dari Fujian Normal University (FNU), Fuzhou, Tiongkok untuk ketua umum PDI Perjuangan itu.
Salah satu perguruan tinggi bonafide di Tiongkok itu memberikan gelar DrHC bidang diplomasi untuk Megawati. Hingga kini, sudah ada delapan gelar DrHC untuk putri Proklamator RI Bung Karno itu.
BERITA TERKAIT :Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
Wakil Ketua DPRD Kab Bekasi Dibui, Kader PDIP: Kita Pesta Bung Leman Diborgol
"Alhamdulilah karena secara pribadi sebetulnya (gelar DrHC, red) menepis mengenai keakademian saya,” ujar Megawati usai menerima gelar kehormatan sekaligus menyampaikan orasi ilmiah bertitel Economic Liberation Diplomacy: An elaboration of Bung Karno - Zhou Enlai Political and Economic Thoughts di FNU, Fuzhou, Tiongkok, Senin (5/11).
Megawati memang tak pernah menamatkan pendidikan tinggi. Tokoh kelahiran 23 Januari 1947 itu terpaksa keluar dari bangku kuliah karena tekanan politik setelah Bung Karno lengser.
“Saya tidak boleh kuliah. Tapi selalu disiarkan saya ini DO (drop out, red),” kata Megawati.
Menurut Megawati, gelar DrHC dari berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar negeri membuktikan kepeduliannya terhadap ranah akademis. Sebelum DrHC dari FNU, Megawati juga sudah menerima gelar dari tujuh universitas di dalam negeri ataupun mancanegara.
Sedangkan tujuh perguruan tinggi yang juga memberikan DrHC untuk Megawati adalah Universitas Waseda Tokyo di Jepang (2001), Moscow State Institute of International Relations di Rusia (2003), Korea Maritime and Ocean University di Korea Selatan (2015), Universitas Padjadjaran Bandung (2016), Universitas Negeri Padang (2017), Mokpo National University (2017), serta Institut Pemerintahan Dalam Negeri (2018).
"Ini sebagai akibat dari pemikiran-pemikiran saya terutama bagi bangsa dan negara," kata Megawati