Sabtu,  27 April 2024

Hari Ini (Rabu 31/3/2021)

Yasonna Dan Mahfud Akan Umumkan Nasib AHY Dan Moeldoko

RN/CR
Yasonna Dan Mahfud Akan Umumkan Nasib AHY Dan Moeldoko
-Net

RN - Dualisme kepemimpinan Partai Demokrat tinggal hitungan jam. Moeldoko atau AHY yang diakui pemerintah ditentukan Rabu (31/3/2021)

Menteri bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly akan mengumumkan kepengurusan mana yang diakui hari ini.

Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham Cahyo Rahadian Muzhar, disebutkan akan ikut mendampingi kedua menteri dalam pengumuman tersebut. 

BERITA TERKAIT :
Bang Zaki Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Paluta ke Demokrat
Sowan Ke SBY, Prabowo Gak Bicara Kursi Menteri Di Cikeas? 

Partai Demokrat kubu Moeldoko yakin kepengurusan mereka yang lahir dari Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara, yang akan diakui oleh Kemenkumham.

"Insyaallah iya (optimistis diakui oleh Kemenkum HAM)," ujar politikus PD kubu Moeldoko, Ilal Ferhard, melalui pesan pendek, hari ini.

Sejak awal Ilal meyakini KLB yang digelar pada 5 Maret 2021 lalu sudah sah lantaran menggunakan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) 2001-2005. Menurut dia, bila tidak sah, maka KLB itu tak mungkin terselenggara. 

Sementara, Partai Demokrat yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) justru meyakini pemerintah akan bersikap objektif dan adil. 

Mengacu kepada UU No.2 Tahun 2008 jo. 2011 tentang Parpol, Permenkum HAM No.34 Tahun 2017 maupun AD/ART Partai Demokrat Tahun 2020, maka Kemenkumham akan menolak kepengurusan Demokrat yang dipimpin oleh Moeldoko. 

"Apalagi SK Menkumham mengenai kepengurusan Demokrat yang dipimpin AHY sudah tercatat di lembaran berita negara," ujar Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat kubu AHY, Herzaky Mahendra Putra.

Ia berharap, setelah ada pengumuman resmi dari pemerintah, maka para pengurus, kader dan simpatisan parpol berlambang mercy itu bisa kembali bekerja untuk membantu rakyat yang terdampak pandemik setahun terakhir.

"Rakyat sedang susah, karena dilanda pandemik dan resesi ekonomi, dan pemerintah butuh bantuan semua pihak agar kita semua dapat menjalaninya dengan baik," pungkasnya.