Jumat,  22 November 2024

Milenial Galau Dikader Teroris Jadi Pasukan Berani Mati

NS/RN/NET
Milenial Galau Dikader Teroris Jadi Pasukan Berani Mati
Aksi Zakiah terekam CCTV.

RN - Zakiah Aini tewas bersimbah darah. Cewek 26 tahun nekat menyerang Mabes Polri dengan membawa pistol, Rabu (31/3).

Zakiah dikenal sebagai cewek yang tertutup. Bahkan, dia tidak menyelesaikan studinya di perguruan tinggi atau drop out di semester V.

Diduga sasarannya adalah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sebab Zakiah menuju ruang kerja kapolri di gedung utama Mabes Polri.

BERITA TERKAIT :
Wakapolri Ahmad Dofiri, Bongkar Kasus Ferdy Sambo Hingga Tumpas Gangster DIY
Judi Online Digandrungi Anak Muda, Biang Keroknya Influencer Dan Pasangan Murah Hingga Beking

Sebelum beraksi, Zakiah memposting bendera ISIS. Aksi Zakiah bisa dijadikan bukti kalau teroris sedang mencari kader baru kalangan milenial untuk dijadikan pantantin.  

"21 jam sebelum beraksi memposting bendera ISIS. Dan pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS, seluruh anggota harus waspada," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers.

Lurah Kelapa Dua Wetan Sandy Adamsyah menyatakan, kalau Zakiah adalah wanita tertutup. Dia jarang bergaul dan sering menyendiri.

Pengamat Terorisme Universitas Indonesia Ridlwan Habib meminta agar Istana Presiden harus diperketat menyusul serangan teroris.

Sebab diperkirakan aksi teror ini akan dilakukan kembali secara beruntun. Terlebih si teroris perempuan berjilbab itu memakai senjata api dalam menyerang.

"Modusnya membahayakan kalau jadi inspirasi dilakukan ke objek vital yang lain. Sehingga Istana Presiden harus diantisipasi," kata Ridlwan Habib.

Ridlwan Habib mencontohkan kejadian bom gereja Surabaya. Aksi pengeboman itu dilakukan bukan hanya 1 hari, tapi 2 hari yang juga menyasar kantor polisi.

"Model teroris gini beruntun. Kita ingat model bom gereja surabaya. Jadi ini menjadi warning serius. Termasuk polsek-polsek," kata Ridlwan Habib.

Ridlwan Habib juga menilai teroris perempuan serang Mabes Polri sebagai aksi bunuh diri. Serangan itu diperkirakan sudah direncanakan dengan matang.

"Ini jelas aksi bunuh diri, otomatis seorang penyerang memahami risikonya adalah mati. Secara psikologis, pelaku sudah siapkan diri untuk mati," kata Ridlwan Habib.