RADAR NONSTOP - Wakil Ketua DPD Partai Gerindra, Syarief didapuk jadi ketua Badan Pemilihan Wagub DKI Jakarta. Komposisinya, masing-masing partai pengusung mengajukan dua kader.
Saat dikonfirmasi, Syarief yang juga Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta ini menjawab diplomatis. “Selama itu perintah partai saya manut saja,” ujarnya.
Akan tetapi, imbuh Syarief, sampai saat ini Badan Pemilihan Wagub yang bertugas untuk melakukan uji kelayakan pendamping Anies, belum terbentuk.
BERITA TERKAIT :Orang Sawangan Kapok Janji Manis PKS, Imam Bisa Jebol Dilibas Supian?
Suswono Blunder Janda, KIM Plus Pusing Dengan Arogan PKS?
“Rencanya sih Kamis (8/11/2018) itu sudah terbentuk, namun karena ada agenda kunker, baik calon anggota dari PKS maupun Gerindra, akhirnya diundur,” ungkapnya.
Namun, Syarief menambahkan, kemungkinan Senin (12/11/2018) sudah terbentuk. “Badan Pemilihan Wagub ini lahir dari kesepakatan bersama PKS dan Gerindra, bahkan nama-nama yang jadi anggota sudah dibicarakan, tapi konkritnya lihat Senin nantilah,” tutur Syarief.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik memastikan dirinya tidak akan masuk dalam tim uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon wakil gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.
Hal itu diungkapkan Taufik dalam menanggapi usulan yang muncul di kalangan anggota dewan, khususnya di Fraksi Partai Gerindra.
"Saya bilang teman-teman, jangan saya. Kenapa? Nanti dibilang ada conflict of interest, jadi kita jaga," kata Taufik, saat dihubungi, Jumat (9/11/2018).
Menurut Taufik, saat ini Gerindra dan PKS akan mengajukan masing-masing dua nama untuk tim tersebut. Mereka akan menguji dua calon yang diajukan PKS, Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Dari kedua nama itu, Taufik memastikan tidak ada namanya.
"Bukan dong, kan yang mengusulkan nanti dua partai. Masa saya tanda tangan, enggak tahu orangnya bagaimana," imbuhnya.
Diketahui, Partai Gerindra dan PKS sepakat mengadakan syarat uji kelayakan dan kepatutan terhadap Cawagub yang akan mendampingi Anies Baswedan.