Jumat,  29 March 2024

Anies Tak Melarang Pendatang, Tapi Yang Datang Ke Jakarta Wajib Rapid Tes 

NS/RN
Anies Tak Melarang Pendatang, Tapi Yang Datang Ke Jakarta Wajib Rapid Tes 
Rapat Forkopimda di Balai Kota, Jakarta.

RN - Arus balik bakal tiba. Warga yang nekat mudik diperkirakan bakal kembali lagi ke ibukota. 

Nah, untuk mengetahui kondisi para pemudik, apakah sehat atau bebas Corona maka akan dilakukan screening dan testing. Hal ini untuk memastikan warga bebas dari virus Corona.

 "Kita belajar dari pengalaman setahun terakhir, bahwa tiap kali ada pergerakan penduduk yang cukup besar, maka di pekan-pekan berikutnya ada potensi kenaikan kasus aktif COVID-19," tegas Anies.

BERITA TERKAIT :
Di Hadapan Kepala Daerah, Anies: Banyak Masalah Seperti Subsidi BBM Murah
Usulan Pansus Cuma Akal-Akalan, Ada Agenda Busukin Anies Lewat JIS

Ucapan Anies usai menggelar rapat dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta soal arus balik. Rakor ini dihadiri oleh Kapola Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurrachman, Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, Kajati DKI Jakarta Asri Agung Putra dan Sekda DKI Jakarta, Marullah Matali beserta jajaran Pemprov DKI Jakarta, Jumat (14/5).

"Pemprov DKI tidak melarang warganya kembali ke rumahnya di Jakarta dan tidak melarang warga negara Indonesia memasuki wilayah Jakarta. Ini prinsip yang selalu dipegang. Jakarta melakukan screening dengan testing guna mencegah terjadinya lonjakan penularan. Agar yang terpapar/bergejala tidak menularkan pada warga lain," tegas Anies.

"Kita akan melakukan dua langkah pengetatan pemantauan pergerakan arus balik penduduk yang masuk Jakarta. Pertama, melakukan screening di tiap pintu masuk menuju Jakarta bahkan Jabodetabek. Lalu, untuk kendaraan pribadi nanti akan dilakukan screening random bagi mereka yang masuk," lanjut Anies.

Untuk setiap kendaraan umum, pesawat, kapal laut, serta kereta api memang sudah dilakukan random screening antigen sebelum berangkat. Sehingga, tindakan pencegahan bisa dilaksanakan secara efektif jika ada mobilisasi warga yang masuk kawasan Jakarta dan berpotensi membawa COVID-19 (orang tanpa gejala).

Pengendalian juga berlangsung di level lingkungan warga, dengan mendata warga yang telah kembali memasuki kediaman masing-masing. Setiap Gugus Tugas COVID-19 di tingkat RT/RW, Kelurahan, Kecamatan, Babinkamtibmas, dan Babinsa dapat berkolaborasi untuk mendata warga yang masuk ke wilayahnya masing-masing.

"Nanti kita siapkan aplikasi khusus yang digunakan oleh para ketua RT/RW untuk melaporkan kondisi di wilayahnya. Kami berharap koordinasi berlapis dari jenjang RT/RW hingga provinsi bisa berjalan dengan sinkron. Akan ada pertemuan khusus seluruh jajaran Gugus Tugas COVID-19 di setiap kecamatan agar bisa mencegah terjadinya lonjakan kasus aktif pascalibur Lebaran," tambah Anies.