Jumat,  26 April 2024

Ini Ajakan Boikot Produk Zionis Yahudi Dan Negara Pendukungnya 

NS/RN/NET
Ini Ajakan Boikot Produk Zionis Yahudi Dan Negara Pendukungnya 
Sekjen PAN Eddy Soeparno

RN - Aksi Israel di Yerusalem dan Jalur Gaza yang makin brutal membuat miris semua orang. Apalagi, hingga saat ini sudah ratusan orang warga Palestina tewas akibat biadabnya zionis Yahudi. 

PAN mendesak pemerintah Indonesia membantu Palestina dengan bantuan nyata. Lalu, melakukan embargo produk Israel dan para pendukungnya. Hal ini dikatakan Sekjen PAN Eddy Soeparno kepada wartawan, Minggu (16/5).

Eddy menyatakan, sikap tegas pemerintah Indonesia perlu direalisasikan. Misalnya bantuan fisik untuk warga Palestina dan embargo terhadap barang dan jasa dari Israel atau para pendukung.

BERITA TERKAIT :
Bantuan Duit Perang Dari AS Ke Israel & Ukraina Bikin Kusut Dunia 
Ngeri Banget, Amerika Bakal Suntik Duit Untuk Israel Dan Ukraina

Walaupun sejumlah negara adidaya seperti Amerika Serikat sudah menyatakan dukungan terhadap Israel, PAN menegaskan tragedi kemanusiaan di Al-Aqsa bukan menyangkut kepentingan atau keberpihakan. Menurutnya, Palestina harus menikmati hak hidup di tanah air sendiri.

"Tragedi di Masjid Al-Aqsa sepenuhnya menyangkut keadilan, perikemanusiaan dan yang terpenting hak warga Palestina untuk dapat hidup bebas di tanah airnya sendiri!" tegas Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini.

Eddy Soeparno menyebut semua prinsip-prinsip yang menjadi tumpuan dasar berdirinya NKRI, seperti kemanusiaan, kedaulatan, keadilan, menghapus penjajahan dari muka bumi, dilanggar secara masif dan terang-terangan oleh Israel

Serangan Israel terhadap Palestina banjir kecaman dari berbagai macam kalangan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Israel menghentikan agresi.

Presiden Jokowi menyatakan hal itu melalui akun Twitter-nya @jokowi seperti dilihat detikcom, Sabtu (15/5/2021). Jokowi mengatakan dalam beberapa hari terakhir dirinya berbicara dengan sejumlah pemimpin di ASEAN. Mereka membahas situasi global termasuk situasi di Palestina yang, menurutnya, memprihatinkan.

Jokowi mengatakan bahwa telah berkomunikasi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Sultan Abdullah, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, hingga Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin.