Eks Kader PDI Perjuangan, Ricky Tambunan: Pecat Hasto Kristianto dan Bambang Pacul

RN - Sebagai politisi dan banyak mengikuti perjalanan PDI sampai ke PDI Perjuangan dan juga seorang mantan Pengurus PDI Perjuangan saya melihat Ketua Umum PDI Perjuangan Dr. Hj. Megawati Soekarno Putri tidak sukses dalam melakukan generasi kepemimpinan di internal PDI Perjuangan didalam tubuh keluarganya sendiri.

Hal itu disampaikan langsung oleh Presidium Marhaen Indonesia 98, Sahat P. Ricky Tambunan yang juga sebagai Pengamat Kebijakan Politik dan Publik.

Menurutnya, selain itu Megawati juga tidak seperti mantan Presiden SBY di Demokrat, terutama diawali dari Kongres V PDIP pada 8 Agustus 2019 lalu di Provinsi Bali.

"Gonjang ganjing yang terjadi, akibat pernyataan Bambang Wuriyanto atau Bambang Pacul selaku Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu dan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah yang menghujat Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah dan pernyataan Hasto Kristianto sebagai Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, yang mendiskreditkan Ganjar Pranowo terkesan menjadikan Puan Maharani, menjadi hantaman arus bawah, seperti sansak ring tinju? Atau bisa dibilang Puan Maharani ditikam dari dalam (Internal PDI Perjuangan)," ungkap Ricky Tambunan, Kamis (27/5/2021).

Ada apa, sambung Ricky Tambunan, dan siapa ini yang bermain? Ini akrobat yang tidak seru. Ini akrobat politik seorang anak-anak.

"Akibat dari sentingan ini, nama Ganjar Pranowo yang malah semakin naik dan mendapat respon dari publik, akibatnya malah nama Puan Maharani selaku Ketua DPR RI, Ketua DPP Bidang menjadi habis? Dan babak belur ditengah masyarakat? Sebagai seorang Ketua DPR, Puan dipermalukan dan Partai menjadi bulan-bulanan?," papar Ricky seraya bertanya.

Apalagi saat itu, lanjut Ricky Tambunan, Ganjar diterima Ketua Umum Partai, Presiden RI ke V menyerahkan foto Megawati karya lukisan Joko. Bambang Pacul dan Hasto Kristianto tahu dan sangat paham benar, keputusan Kongres V soal Calon Presiden, dimana itu  adalah ada ditangan Ketua Umum? Sebagai DPP Hasto dan Pacul tahu itu, dan ikut tanda tangani keputusan Kongres V Bali pada tanggal 8 Agustus 2019 lalu.

"Saya justeru melihat ini ada yang bermain, untuk bermain dan mempunyai 2 agenda dalam menaikkan Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden RI dari PDI Perjuangan di Pilpres 2024 dan menjadikan seseorang dari Pengurus DPP PDI Perjuangan untuk menggantikan Ibu Megawati SP sebagai Ketua Umum di 2024 dengan menghancurkan Puan Maharani? Puan Maharani terjebak disini, apalagi kok dengan  waktu yang bersamaan acara Lian di Semarang, Ketua Umum menerima Ganjar Pranowo di Tengku Umar. Kok bisa bersamaan iya? Berarti, Hasto tahu acara Ganjar di Tengku Umar?" terang Ricky.

Menurut Ricky Tambunan, jika Alm. Taufik Kiemas masih hidup ini pasti marah besar. Megawati terjebak disini?

"Banyak orang tahu, hubungan Prananda Prabowo dan Puan Maharani suhunya turun naik setelah peristiwa Kongres V. Saat itu, Prananda Prabowo gagal dilantik jadi Ketua Harian DPP PDI Perjuangan. Penutupan Kongres saat itu, dan pengumuman susunan DPP PDI Perjuangan V menjadi terlambat beberapa jam dari waktu yang disepakati? Sebagai yang diketahui, Prananda dan Puan adalah terlahir dengan berbeda Ayah, Puan Maharani anak satu-satunya dari Almarhum Taufik Kiemas suami Megawati," ungkap Ricky.

Hasto Kristianto dan Bambang Wuriyanto atau Bambang Patcul, kata Ricky Tambunan, harus  bertanggungjawab atas peristiwa ini, karena kedua orang ini yang membukanya kepermukaan?

"Akibatnya hal itu jadi blunder, nama Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI menjadi bulan-bulanan? Hasto Kristianto dan Bambang Pacul sedang bermain akrobat yang tidak lucu? Saya minta kedua orang ini dipecat dari jabatannya. Ini blunder, dimana nama besar Almarhum Taufik Kiemas dikorbankan? Bagaimanapun, selain Trah Bung Karno, Puan Maharani anak kesayangan Alm Taufik Kiemas pendiri PDI Perjuangan," tegas Ricky Tambunan.