RN - Pemudik memang banyak yang nakal. Setelah nekat mudik pas pulang agar tidak kena Swab ngumpet-ngumpet.
Lucunya, saat mau di-Swab, ada pemudik yang marah-marah. Padahal, berdasarkan data Polda Metro Jaya, banyak pemudik yang terpapar Corona.
Para pemudik itu kena Corona tanpa gejala alias OTG. Cuitan akun Twitter @mieayam10rb menyebutkan, banyak penumpang gelap dari Tambun sengaja menaiki kereta Cikarang dan turun di stasiun Cibitung agar dapat naik kereta rute ke Jakarta.
BERITA TERKAIT :Arus Balik, Pemudik: Saatnya Cari Duit Lagi Ke Jakarta
Arus Balik, Satu Juta Kendaraan Masuk Jakarta Dari Tanggal 13 Sampai 16 April
Aksi pemudik nakal ini tentunya merugikan penumpang lain yang memang dalam kondisi sehat.
"Halo @CommuterLine ini banyak penumpang gelap dari Tambun sengaja naik kereta Cikarang dan turun di Cibitung biar bisa naik kereta Jakarta, percuma dong kita2 yg berangkat lebih pagi untuk ngantri. itu ada petugas pun diem aja Relieved face," tulisnya, Minggu 23 Mei 2021.
Ia lantas meminta pihak KRL untuk menindak tegas para penumpang gelap itu. "Tolong dong @CommuterLine yg tegas dibatasi dua2 nya, baik ke arah Jakarta atau Cikarang. jgn ada yg curang bilangnya ke Cikarang ternyata turun di Cibitung buat naik kereta Jakarta," timpalnya.
Selain itu, ia juga mengkritik para petugas atau satpam yang berjaga di stasiun agar tidak meloloskan para penumpang yang diketahui gelap itu.
"Sekelas @Comuterline SATPAM nya DIEM aja ketika ada penumpang yg BOHONG bilangnya ke Cikarang padahal ke JKT KOTA, giliran kita bilangin dia DIEM aja atau emg gagu?," katanya.
Sementara pihak KRL merespon melalui akun resmi PT KAI Commuterline. Di mana, pihak KRL akan mengecek apakah ada penumpang gelap tersebut.
"Petugas kami aktif memberikan informasi saat KRL tiba di stasiun akhir, KRL wajib dikosongkan untuk menghormati pengguna KRL yang telah antre. Terkait laporan yang diberikan kami lakukan pengecekan? Tks," tulis akun @Commuterline, Senin (24/5/2021).
Pihak KRL juga meminta maaf apabila para penumpang lain merasa terganggu akibat pelayanan yang dinilai kurang maksimal.
"Selamat pagi, kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Mohon diinformasikan kembali untuk detail kejadian, nama serta ciri-ciri petugas tersebut melalui DM kami. Terima kasih," timpalnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyebutkan selama pengawasan arus balik Idul Fitri 16-26 Mei 2021 ditemukan 834 orang reaktif atau positif Covid-19.
Mereka yang positif dari hasil pengecekan di 14 titik pos pemantauan dan polsek jajaran.
"Saya update penyekatan PPKM Berbasis Mikro sejak 16-26 Mei 2021 atau 11 hari terkait arus balik Idul Fitri 2021 perkiraan 1,5 juta warga Jakarta. Di 14 titik, dan posko swab antigen gratis di polsek-polsek," ujar Yusri Yunus, Kamis (27/5/2021) di Mapolda Metro Jaya.
Ia menjelaskan pihaknya melakukan kegiatan berbasis komunitas untuk mendata warga Jakarta yang melakukan mudik untuk memutus mata rantai Covid-19.
"Sampai semalam sudah 109.988 orang yang sudah di swab antigen, yang reaktif 834 orang, dengan rincian isolasi mandiri 460 orang, di wisma atlet 168 orang, dan tempat rujukan lainnya 206 orang," jelas Yusri Yunus.
Lebih lanjut Yusri Yunus mengungkapkan pihak Polda Metro Jaya dapat kembali memperpanjang arus penyekatan arus balik Idul Fitri 2021 untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) melihat situasi dan kondisi terkini.
"Ini masih kita lakukan sampai 31 nanti kalau memang masih ada arus balik Idul Fitri kita lakukan perpanjangan lagi, tapi sekarang situasional. Kegiatan rutin yang ditingkatkan. Termasuk di KM 34 yang paling banyak dari arah Jawa dan Cikupa arah Lampung," tandas Yusri Yunus.