Senin,  23 December 2024

OPINI

Kebijakan Tambal Sulam Hadapi Corona 

NS/RN
Kebijakan Tambal Sulam Hadapi Corona 

Penulis: Agung Nugroho, Ketua Nasional Relawan Kesehatan Indonesia

Hampir 2 Tahun Indonesia disibukan oleh wabah Covid 19. Sejak awal Maret 2020, rakyat dicekam oleh hantu menakutkan yang bernama Covid 19. 

Akibat yang ditimbulkan bukan hanya pada kesehatan masyarakat tapi juga perekonomian yang kian hari semakin merosot. Selama pandemi Covid 19, kita semua hampir dibuat frustasi dalam menjalankan kehidupan yang serba sulit. 

BERITA TERKAIT :
Lawrence Wong Kena COVID-19, Yang MMau Liburan Ke Singapura Waspada
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor

Selama pandemi pula kita dengan mata telanjang bisa melihat kebijakan pemerintah yang serba tidak jelas. Di mana kebijakan dalam melakukan penanggulangan covid 19 seperti tidak memiliki strategi yang tepat. 

Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tidak juga kunjung membuat bangsa ini lepas dari wabah Covid 19. Padahal Indonesia sudah punya pengalaman bagaimana menghadapi flu burung. 

Seharusnya pengalaman itu dijadikan referensi untuk saat ini bagaimana Indonesia menghadapi Covid 19. Saat itu semua ahli pandemic, laboratorium-laboratorium pemerintah dan perguruan tinggi, kalangan akademik, dan dokter berjalan satu komando dengan fokus utama adalah meneliti virus flu burung tersebut. 

Penelitian dititikberatkan pada seperti apa tingkat bahayanya, bagaimana penularannya dan apa kelemahannya. Hasilnya Indonesia bisa keluar dari cengkraman bahaya flu burung. 

Bahkan saat flu burung pemerintah membentuk Komisi Nasional (Komnas) Flu Burung. Lalu kenapa sekarang saat virus cov-2 penyebab covid 19 mewabah, pemerintah tidak menerapkan strategi yang sama? 

Dimana virus tidak dilihat sebagai objek utama yang harus diteliti untuk mengetahui tingkat bahayanya, bagaimana penularannya, dan apa kelemahannya. Justru malah resiko terpapar virusnya yang dikabarkan ke publik. 

Sehingga pemerintah lebih memunculkan ketakutan kepada masyarakat terhadap covid 19 dan tidak terlihat upaya yang strategis dari pemerintah dalam menanggulangi bahaya Covid 19. 

Pemerintah saat ini dalam menanggulangi covid 19 seakan berdasarkan asumsi sehingga kebijakan yang dikeluarkan hanya kebijakan yang mengatur berdasarkan pembatasan pergerakan orang, bukan melakukan penelitian terhadap virus cov-2 tersebut. 

Pemerintah seperti tidak memiliki peta yang lengkap tentang virus cov-2 ini sehingga bisa mengeluarkan kebijakan berbasis penelitian yang ilmiah sehingga menghasilkan strategi ini yang tepat dan terarah dalam menghadapi wabah covid 19. 

Sampai sekarang pun pemerintah belum bisa menjelaskan darimana awal masuknya virus cov-2 di Indonesia, bukan karena tidak bisa mentracking darimana awal masuknya virus ini tapi karena pemerintah lebih mengutamakan menghadapi resiko kesehatan dari virus ini ketimbang melakukan penelitian terhadap virus cov-2.

Tragisnya, hingga kini belum ada penjelasan secara gamblang bagaimana virus cov-2 bisa menularkan dari manusia ke manusia. 

Pelibatan laboratorium yang ada di Indonesia pun saat ini sangat lemah, dimana jejaring laboratorium yang dimiliki oleh negara ini hanya diberdayakan untuk upaya testing dan tidak pernah didorong untuk melakukan penelitian terhadap virus cov-2 tersebut. 

'Harus Ada Evaluasi' 

Pemerintah dalam melakukan penangganan terhadap wabah covid 19 hanya berdasarkan literasi dari luar negeri yang belum tentu sama dengan kondisi di Indonesia, hasilnya seperti yang kita lihat saat ini yaitu kebijakan yang tidak jelas dan terkesan tambal sulam.

Wabah itu adalah penyakit, termasuk Covid 19. Seharusnya pemerintah memprioritaskan pencegahan kematian karena covid-19. Dimana kematian karena covid 19 menyerang masyarakat yang memiliki dengan memprioritaskan pencegahan terhadap kematian maka fasilitas kesehatan tidak mengalami overload pada ruang isolasi yang membutuhkan peralatan khusus. 

Pemerintah akan lebih mudah mengatasi covid 19 karena hanya mengurus masyarakat yang tertular dan tidak bergejala berat yang menyebabkan kematian.

Untuk itu pemerintah diharapkan segera melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kebijakan penanggulangan covid 19 yang sudah dijalankan selama ini. Evaluasi agar bangsa ini memiliki kepastian dalam mengejar harapan untuk bisa terbebas dari wabah Covid 19. 

Selama menunggu pemerintah terpanggil dan terbuka matanya untuk melakukan evaluasi penanganan covid 19, masyarakat harus bisa menjaga dirinya sendiri dengan mematuhi dan menjalakan prokes 5M, terutama kedisplinan memakai masker. 

Karena masker ini penting untung menghidari virus cov-2 masuk melalui hidung yang bisa lanjut masuk ke dalam tubuh. Maka di dalam tubuh virus akan digempur oleh anti body, disitulah virus akan memutasi diri dalam tubuh kita.

Dengan disiplin memakai masker maka kita memperkecil peluang kita terpapar virus cov-2.