Jumat,  26 April 2024

Amerika Sudah Bebas Corona, Indonesia Jangan Gengsi Minta Bantuan Negara Lain 

NS/RN/NET
Amerika Sudah Bebas Corona, Indonesia Jangan Gengsi Minta Bantuan Negara Lain 
Joe Biden

RN - Corona di Indonesia makin tak terkendali. Senin (5/7), kasus harian Corona pecah rekor mencapai hampir 30 ribu. 

Bahkan, kasus Corona juga menewaskan ratusan orang. Bisa saja Indonesia meminta bantuan negara tetangga agar terbebas dari virus mematikan tersebut.

Disisi lain, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyatakan Amerika Serikat (AS) akan bangkit dari pandemi virus Corona (COVID-19). 

BERITA TERKAIT :
Bantuan Duit Perang Dari AS Ke Israel & Ukraina Bikin Kusut Dunia 
Ngeri Banget, Amerika Bakal Suntik Duit Untuk Israel Dan Ukraina

Seperti dilansir AFP, Senin (5/7), Biden berpidato di hadapan 1.000 tamu di halaman selatan Gedung Putih dalam peringatan kemerdekaan AS yang jatuh pada Minggu (4/7) waktu setempat. 

Dia membandingkan antara deklarasi kemerdekaan dari Kerajaan Inggris tahun 1776 silam dan pemulihan cepat AS dari pandemi Corona saat ini.

"245 tahun lalu kita mendeklarasikan kemerdekaan kita. Hari ini, kita lebih dekat dari sebelumnya untuk menyatakan kemerdekaan dari virus yang mematikan," ucap Biden di hadapan tamu undangan yang berasal dari militer dan para pekerja esensial.

Kemudian Biden mengatakan AS telah mengendalikan virus Corona. Tetapi, dia juga mengingatkan kalau Corona belum sepenuhnya kalah di negara Paman Sam.

"Kita telah mengendalikan virus ini," cetusnya, sembari menambahkan: "Jangan salah: COVID-19 belum dikalahkan sepenuhnya. Kita semua tahu varian-varian yang kuat telah muncul, seperti varian Delta."

Dalam acara itu, Biden memberikan penghormatan untuk orang-orang yang kehilangan nyawa akibat Corona. Sejauh ini tercatat lebih dari 600.000 orang meninggal akibat Corona di wilayah AS.

Namun, dia melontarkan menyampaikan seruan bernada optimis, dengan menyatakan bahwa di bawah kepemimpinannya AS akan 'kembali bersama'. Dia mengatakan AS memiliki masa depan yang cerah.

"Selama setahun terakhir, kita telah melewati beberapa hari terkelam kita. Kita akan melihat masa depan kita yang paling cerah," cetusnya.

Diketahui, peringatan kemerdekaan AS saat ini digelar dengan kerumunan massa dan pesta kembang api besar-besaran di National Mall, Washington DC, yang menjadi isyarat bahwa AS bersiap meninggalkan pandemi. Tahun lalu, peringatan kemerdekaan AS sedikit diredam.

Meskipun atmosfer meriah dan ceria mewarnai peringatan kemerdekaan AS tahun ini, pemerintahan Biden mengakui masih mengkhawatirkan sejumlah besar warga yang belum divaksinasi. Target Gedung Putih untuk memvaksinasi tujuh dari 10 orang pada Hari Kemerdekaan AS gagal tercapai.

Sejauh ini, baru 46 persen warga AS yang sudah divaksinasi sepenuhnya atau menerima dua dosis suntikan vaksin Corona. Laju vaksinasi di AS berjalan lambat seiring penyebaran Corona varian Delta yang sangat mudah menular.

Otoritas kesehatan AS sedang mengawasi wilayah-wilayah pinggiran AS di mana rumah-rumah sakit mulai terisi penuh kembali, khususnya di Utah, Missouri, Arkansas dan Wyoming.

Pecah Rekor

Satgas COVID-19 menyampaikan hal mengejutkan. Senin (5/7/2021), ada 29.745 kasus baru Corona. Sementara itu, kasus kematian bertambah menjadi 558 pasien yang membawa Indonesia memecahkan rekor ganda tertinggi kasus harian dan kematian akibat COVID-19.

Diketahui pada bulan Juli, sudah terjadi 4 kali rekor kasus harian, yakni pada 1, 2, 3, dan 5 Juli 2021. Sementara itu, sudah 3 kali terjadi rekor kematian COVID-19, yakni pada 1,4 dan 5 Juli 2021.

Dengan data tersebut, total kasus positif Corona sejak Maret 2020 mencapai 2.313.829 kasus, dengan kesembuhan kumulatif sebanyak 1.942.690 kasus. Untuk kematian kumulatif, hingga hari ada 61.140 orang yang meninggal dunia akibat COVID-19.