RN – Meskipun sudah uzur sebagai petinju, namun Mike Tyson masih mampu memberikan penampilan terbaiknya saat memutuskan comeback masuk ring lagi. Ternyata, ada sosok petinju yang ditakuti Mike Tyson, yakni Shannon Briggs. Siapa dia?
Mantan juara dunia tinju kelas berat, Shannon Briggs tidak mau ketinggalan dengan tren comeback para legenda di atas ring.
Salah satu yang menjadi pelopornya adalah Mike Tyson. Petinju asal Amerika Serikat itu seperti kita tahu telah lama pensiun.
BERITA TERKAIT :Jangan Lewatkan PON, Atlet Tinju Jakarta Harus Raih Prestasi Maksimal
Ebanie Bridges Tampil Seronok Sebelum Tanding
Namun keputusan mengejutkan ia buat saat menyatakan bersedia kembali berduel di atas ring tinju pada September 2020 lalu.
Roy Jones menjadi lawan comeback pertamanya. Duel sesama legenda tinju dunia itu berlangsung dalam 8 ronde saja dan tanpa juri, sehingga tidak akan ada perhitungan poin untuk menentukan pemenang.
Satu-satunya cara untuk dinyatakan menang adalah petinju harus saling menjatuhkan lawannya. Mike Tyson merasa percaya diri dengan kondisi fisiknya meski sudah 15 tahun gantung sarung tangan.
Nahas duel tersebut berakhir imbang alias tanpa pemenang, meski laga berjalan cukup sengit. Terutama karena Tyson dan Jones mampu menampilkan aksi jual beli pukulan sepanjang laga.
Melihat ramainya para legenda tinju dunia kembali bertarung, membuat Shannon Briggs tergoda mengikuti trennya.
Sebenarnya Briggs sudah membuat keputusan comeback sejak awal 2020 lalu tapi sejumlah lawan menolak tantangannya.
Salah satu yang ditawari adalah Mike Tyson. Akan tetapi harapan para pecinta tinju melihat dua mantan jawara tinju dunia kelas berat ini untuk berduel harus pupus karena Tyson ogah meladeni Briggs.
"Mike Tyson, Evander Holyfield, semuanya, Wladimir Klitschko, tidak ada satu pun dari mereka. Tidak ada satu pun yang mau bertarung dengan saya," ujar Briggs, seperti dikutip MMA News.
"Duel itu 100 persen bakal terwujud dan dia (Quinton Jackson) mengaku takkan mundur. Mereka bilang takkan kabur. Mereka sudah mengatakan hal tersebut," sambungnya.
Meski tak masuk dalam daftar petinju elit di era 90-an, namun nama Shannon Briggs tetap diperhitungkan menjadi salah satu petinju yang dikenal unik dan patut di waspadai.
Petinju nyentrik yang memiliki keunikan berupa rambut panjang dan gimbal, yang membuatnya berbeda dengan petinju lainnya yang biasanya memiliki rambut pendek atau plontos itu memiliki kehidupan yang cukup terjal.
Ia dan keluarganya hidup sebagai gelandangan di Amerika Serikat. Namun hidupnya kemudian berubah usai Briggs terinspirasi dengan sosok Mike Tyson saat usianya baru 12 tahun.
Sejak saat itu, dirinya bertekad akan mengubah hidupnya dan menjadi seorang petinju hebat seperti idolanya. Pada usia 17 tahun, ia kemudian memutuskan mulai berlatih di Starrett City Boxing Club di Brooklyn. Namun masa kebangkitannya itu tak dijalaninya dengan mudah.
Briggs didianogsis menderita asma dan pada usianya 25 tahun, ibunya meninggal dunia karena overdosis narkoba pada 1996.
Akan tetapi Briggs mampu melewati hidupnya yang kelam, dengan menjadi juara di sejumlah turnamen amatir dan nasional di Amerika Serikat. Hingga akhirnya ia memulai karier profesionalnya pada tahun 1992 silam.
Shannon Briggs mengawali 25 laga awal atau hingga tahun 1995 dengan meraih kemenangan, yang akhirnya harus terhenti saat kalah dalam duel melawan Darroll Wilson seusai KO pada ronde ketiga.
Akhirnya ia kemudian bangkit dan meraih lima kemenangan secara beruntun, termasuk saat mengalahkan petinju veteran, George Foreman. Akan tetapi catatan apiknya tersebut kembali dipatahkan saat kalah melawan legenda tinju, Lennox Lewis pada 1998.
Masa jayanya saat itu ditentukan kala berhadapan dengan Lewis. Tekadnya membuat ia tampil agresif dengan memberikan pukulan membabi buta pada seniornya. Namun kehebatan Lennox Lewis memang tak boleh diremehkan.
Lewis mampu membalikkan kedudukan dengan tampil dominan, hingga akhirnya pada ronde kelima ia mampu menaklukan seorang Shannon Briggs.
Meski menang, Lewis mengatakan bahwa Briggs memiliki tangan tercepat, dan kekuatan meninju terbaik dari lawan mana pun yang pernah ia hadapi.