Jumat,  22 November 2024

Greysia Polii & Apriyani Rahayu Obat Ceria Rakyat Disaat Sulit 

NS/RN/NET
Greysia Polii & Apriyani Rahayu Obat Ceria Rakyat Disaat Sulit 

RN - Sukses Greysia Polii dan Apriyani Rahayu di Olimpiade 2020 Tokyo ibarat obat. Diera pandemi ini sukses Greysia dan Apriyani menjadi rasa ceria rakyat Indonesia.

Pasangan ganda putri bulutangkis Indonesia meraih medali emas pertama yang didapatkan dalam gelaran olahraga terbesar sejagat itu.

Dalam partai puncak yang digelar di Musashino Forest Sport Plaza, Senin (2/8/2021) siang, Greysia/Apriyani sukses menaklukkan pasangan asal China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dua set langsung 21-19 dan 21-15.

BERITA TERKAIT :
Sea Games Hingga Olimpiade Dikawal Wamenpora, Yang Cari Proyek Olaharga Bakal Amsiong 
Hasil Evaluasi PON Aceh-Sumut, Selancar Ombak DKI: KONI & Cabor Sudah Berjuang   

Keberhasilan dua putri Indonesia ini juga sekaligus meneruskan tradisi medali emas Indonesia dari cabang bulutangkis. Sebelumnya di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses merebut medali emas.

Greysia Polii merupakan seorang pebulutangkis yang lahir di Jakarta, 11 Agustus 1987. Wanita yang sering dipanggil dengan nama singkat Greys ini mulai bergabung membela Indonesia dalam Piala Uber 2004 dengan berpasangan dengan Jo Novita.

Setelah dengan Joe, Greysmulai berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari. Mereka mulai berantem bersama dalam beberapa laga seperti Sudirman Cup, Singapore Open, All England, dan Asian Games.

Dalam perjalanannya dengan Nitya, Greys juga sempat beberapa kali pasangan tandem seperti dengan Anggia Shitta Awanda dan Meiliana Jauhari. Dan, pada 2017, ia mulai dipasangkan dengan Apriyani Rahayu.

Apriyani Rahayu sendiri merupakan pebulutangkis yang lahir di Konawe, 29 April 1998. Ia mulai mengawali karirnya di tim bulutangkis Indonesia sejak 2014 dengan masuk di level junior.

Di Kejuaraan Dunia Junior 2014 Apriyani berpasangan dengan Rosyita Eka Putri Sari di nomor ganda putri. Di Kejuaraan Dunia Junior 2015 Apriyani berpasangan dengan Fachriza Abimanyu di nomor ganda campuran.

Mereka diketahui meraih perunggu. Ini setelah dikalahkan pasangan China He Jiting/Du Yue di semifinal dengan skor 21-13, 21-10.

Pada tahun 2017, Apriyani mulai berlatih di Pelatihan Nasional (Pelatnas) Cipayung, Jakarta. Sejak itu pula Apriyani mulai bermain di level senior dan berpasangan dengan Greysia Polii menggantikan Nitya Krishinda Maheswari yang cedera.

Penampilan perdana mereka terjadi di Kejuaraan Beregu Sudirman Cup 2017. Ia kemudian meraih gelar pertamanya di kelas BWF Grand Prix Gold pada Thailand open 2017 dan disusul gelar BWF Super Series pertamanya di France Open Super Series 2017.

Saat ini, keduanya sendiri berada di peringkat enam dunia ganda putri. Dua ganda puntri Indonesia itu memiliki statistik pertandingan menang kalah sebesar 125 - 52. Posisi pertama diraih oleh pebulutangkis Jepang Yuki Fukushima dan Sayaka Hirota dengan perbandingan kemenangan dan kekalahan 226 - 69.

Atlet Asal DKI Jakarta 

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu tercatat sebagai atlet DKI Jakarta. Saat Asian Games 2018, pasangan ini mewakili Jakarta dan masuk dalam pelatnas. 

Bahkan, Apriyani Rahayu adalah atlet andalan ibukota yakni Pelatda Lapis I untuk PON di Papua yang digelar Oktober 2021. Sementara Greysia Polii tidak masuk dalam daftar Pelatda karena kepentok usia. 

Apriyani Rahayu ke Jakarta dan dibawa ke PB Pelita milik Icuk Sugiarto di kawasan Kosambi, Jakarta Barat. Lalu sejak 2014 hingga 2016, Apriyani Rahayu mendapat kesempatan mewakili Indonesia di berbagai ajang Kejuaraan Dunia Junior.