RN - Corona memang membuat rakyat galau. Tragisnya, beras bantuan dari pihak kementerian malah banyak kutu dan batunya.
Seperti di Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat (Jakbar). Warga mengeluhkan kualitas beras dari bantuan sosial (bansos).
Warga menyebut beras yang diterimanya tak layak konsumsi karena terdapat banyak kutu dan batu kerikil.
BERITA TERKAIT :Duit Bansos DKI Rp 802 Miliar, Jangan Sampai Yang Kaya Dapat Bantuan
Fokus Sejahterakan Umat, BAZNAS RI Teken MoU Dengan Kemensos
"Berasnya agak kuning, kadang ada yang kutuan, kadang banyak batu. (Yang saya terima berasnya) kuning sama banyak batunya," kata warga setempat, Senin (9/8/2021).
Warga mengatakan beras tak layak konsumsi itu diterimanya pada Sabtu (7/8) dan beras tersebut merupakan bantuan dari kementerian.
"Berkutu, kuning-kuning dan banyak batunya," keluh pria yang biasa disapa Sam.
Pengurus RW 03, Kelurahan Angke, Ahmad, menyebut, dari 366 warga yang menerima beras bantuan dari pemerintah, 20 di antaranya komplain terkait kualitas beras yang diterima.
Ahmad mengatakan bantuan beras tersebut diterima melalui pos giro pada Jumat (6/8) siang dan dibagikan ke RT-RT setempat. Sementara ini, pihaknya menampung bantuan beras yang tak layak dari para penerima bantuan.
"Iya kita tampung dulu sementara (berasnya)," pungkasnya.
Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ), Endriansah alias Rian, mendorong Mensos Tri Rismaharini kembali melakukan aksi dramanya dengan memarahi anak buahnya karena bansos beras yang tidak layak konsumsi dibagi-bagikan ke warga.
Sementara itu, Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten melalui PT Pos Indonesia dikabarkan telah menarik kembali beras tersebut.
Melalui siaran persnya, Kepala Bidang Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten, Volta Aresta mengatakan, pihaknya bersama PT Pos Indonesia sudah mengganti bansos dengan beras yang layak untuk dikonsumsi.