Jumat,  29 March 2024

Interpelasi PDIP & PSI, Emak-Emak: Saya Ini Coblos Ahok Tapi Anies Itu Kerja Buat Rakyat

NS/RN
Interpelasi PDIP & PSI, Emak-Emak: Saya Ini Coblos Ahok Tapi Anies Itu Kerja Buat Rakyat
Anies Baswedan saat ajak anaknya makan bubur di warkop.

RN -  Emak-emak di Jakarta meminta kepada para politisi di DPRD bahu membahu dalam menuntaskan Corona. Sebab dampak Corona saat ini sudah membuat rakyat susah.

"Coba itu DPRD DKI suruh turun ke bawah, apakah rakyatnya makan? Saya harap Pak Anies gak usah dengerin itu para politisi busuk yang kerjanya pencitraan. Itu DPRD boro-boro kerja lha turun ke kampung aja gak pernah," ungkap Sari, warga Kemayoran, Jakpus saat ditemui wartawan, Sabtu (28/8) malam. 

Emak-emak tiga anak ini menyatakan, dirinya saat Pilkada DKI Jakarta mencoblos Ahok. "Tapi saya move on. Saya lihat Pak Anies kerja, kami mudah dapat vaksin, KJP lancar, Bansos juga aman, lha itu kok politisi ngerecokin gubernur kerja aja," tegasnya.

BERITA TERKAIT :
Panasi Nama Kaesang Jadi Gubernur DKI, Emang Bisa PSI Lawan Mesin PDIP Dan PKS?
Kasus Bupati Sidoarjo Mandek, ICW Desak KPK Kapan Tahan Gus Muhdlor? 

Lia, warga Kebayoran Lama, Jaksel menilai dirinya tidak paham soal interpelasi apalagi politik. "Orang lagi pandemi gini itu politisi bisanya bikin gaduh aja. Kami ini sudah terimakasih ke Anies karena penanganan Corona cepat. Udahlah Pak Anies gak usah dengerin itu para politisi," ungkapnya. 

Begitu juga kata Santi. "Bulan lalu saya kena Corona tapi cepat sembuh dan penanganan cepat. Saya juga dapat Bansos dan KJP dan itu membantu keluarga, saya dukung Anies karena kerja buat rakyat," bebernya.

Emak-emak warga Koja, Jakut ini malah balik menuding apa kerja DPRD. "Itu politisi kerjanya apa, rakyat susah malah bikin gaduh aja. Gue ini pendukung Ahok tapi tetap diperhatikan oleh Anies, woi situ sehat," tendas ibu empat anak ini.

Seperti diberitakan, 33 anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP dan PSI mengusung interpelasi soal balapan Formula E.

Manuver PDIP dan PSI tidak diukung 7 fraksi lainnya. Penolakan 7 fraksi jelas karena alasan interpelasi tidak urgen atau bukan hal penting dalam situasi pandemi Corona. 

Jika dihitung secara politik, pro interpelasi hanya 33 anggota yakni Fraksi PDIP ada 25 orang dan Fraksi PSI ada 8 orang.

Lalu yang nolak interpelasi yakni Fraksi Gerindra = 19, Fraksi PKS = 16, Fraksi Demokrat = 10, Fraksi PAN = 9, Fraksi NasDem = 7, Fraksi Golkar = 6 dan Fraksi PKB & PPP = 6. Dari jumlah itu totalnya yakni 73 anggota.

"Kita jalan terus, kita fokus (menangani pandemi). Bagi kami, yang penting warga Jakarta, bukan interpelasi," kata Anies kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/8). 

Anies menjelaskan, pihaknya fokus menangani pandemi agar warga Jakarta selamat dan bisa bekerja dengan tenang. "Ini (interpelasi) persoalan yang tidak menyita perhatian kita sama sekali. Justru malah kita lebih fokus menangani Covid-19," ujarnya.