Jumat,  29 March 2024

Corona Bisa Naik Lagi, Wamenkes Jangan Bikin Parno Rakyat Dong

NS/RN
Corona Bisa Naik Lagi, Wamenkes Jangan Bikin Parno Rakyat Dong
Dante Saksono Harbuwono.

RN - Corona memang lagi landai. Tapi, bisa saja lonjakan akan terjadi lagi.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan terjadi tren penurunan kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia akhir-akhir ini. Akan tetapi, Dante mewanti-wanti akan kenaikan kasus yang bisa saja terjadi jika tidak ada penguatan sistem.

Ucapan Dante membuat rakyat parno. "Waduh janganlah naik, baru mau kerja kalau naik bisa kena PHK lagi nih," terang Supri warga Depok, Jawa Barat, Senin (6/9). 

BERITA TERKAIT :
Corona Depok Makin Ganas, Banyak Yang Mendadak Meriang Dan Flu 
Coorna Makin Ngegas, Jakut Jaktim Jaksel Horor Tuh

Imanudin menyatakan, anjloknya Corona saat ini membuat omzet dagangannya mulai naik. "Akh, kacau itu, bikin parno aja," tuding pedagang nasi goreng asal Tegal yang jualan di Kota Bekasi, Jabar.

"Terjadi puncaknya pada tanggal 15 Juli kemudian turun terus kita yaitu kita sekarang mencapai kasus harian sekitar 6.700, ini merupakan suatu pertanda baik tetapi bukan merupakan suatu yang harus kita remehkan, tetapi kita harus tetap waspada bahwa penurunan kasus ini mungkin saja dapat terjadi peningkatan lagi kalau kita tidak melakukan penguatan-penguatan di berbagai sistem," kata Dante dalam siaran langsung di Kanal YouTube RSPAD Presidential Hospital, Minggu (5/9/2021).

Dante kemudian mencontohkan lonjakan kasus Corona yang terjadi di Amerika dan Inggris padahal hampir seluruh warganya sudah divaksinasi. Dante menyebut hal itu semakin menyadarkan bahwa vaksin bukanlah segalanya.

"Peningkatan kasus konfirmasi di beberapa negara di Asia divaksinasi tinggi pun sekarang terjadi lagi misalnya di Amerika, di Amerika terjadi kenaikan kasus walaupun vaksinasinya sudah semakin tinggi. Kemudian di Inggris juga sama, di Inggris terjadi peningkatan kasus lagi konfirmasi, kemudian di Israel yang sudah hampir seluruh penduduknya dilakukan vaksinasi juga meningkat lagi sekarang," tuturnya.

"Ini menunjukkan bahwa vaksinasi bukan segala-galanya, yang harus dilakukan tetap rumah sakit harus disiagakan untuk menghadapi lonjakan-lonjakan baru kasus yang mungkin terjadi di beberapa tempat," imbuhnya.

Dante kemudian memaparkan kondisi keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) yang menunjukkan pertanda baik. Hal itu dibuktikan dengan persentase BOR di seluruh provinsi di Indonesia kurang dari 50 persen.

"Keterpakaian tempat tidur di rumah sakit sudah menurun sekarang 67 persen dari angka total yang kita evaluasi pada bulan Agustus, begitu baik pada ruang isolasi maupun sekarang pada ruang ICU sehingga kita dapatkan maka angka evaluasi BOR tempat tidur kita sekitar 32 persen di berbagai tempat sudah mulai menunjukkan pertanda baik bahwa kasus ini untuk perawatan rumah sakit semakin lama semakin rendah," ujar Dante.

"Di seluruh Indonesia di seluruh provinsi kurang dari 50 persen, walaupun ada beberapa tempat yang tinggi seperti di Aceh, mencapai 49 persen tetapi beberapa daerah dan di Bali 45 persen," sambungnya.

Dante menilai penguatan di rumah sakit harus tetap dilakukan. Mengingat, lonjakan kasus Corona bisa saja terjadi dan saat itu tiba, ada 10-20 persen yang harus mendapat perawatan di rumah sakit.

"Jadi penguatan rumah sakit itu masih tetap harus dilakukan dengan strategi yang tepat sehingga ketika kasusnya terjadi meningkat, kemudian membutuhkan rawat yang kira-kira presentasinya antara 10 sampai 20 persen merupakan kasus yang mendapat harus mendapatkan perawatan bisa diantisipasi oleh rumah sakit rumah sakit yang ada sekarang," tuturnya.

Sementara itu, kasus tambahan harian positif Corona di Ri hari ini sebanyak 5.403. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak 15 Juli lalu.

Berdasarkan data dari covid19.go.id, angka tertinggi kasus Corona di RI terjadi pada 15 Juli dengan angka 56.757. Sejak saat itu kasus tambahan Corona mulai menyusut hingga saat ini.

Masih dari data covid19.go.id, tambahan kasus di angka 5 ribuan pernah terjadi pada 30 Agustus dengan angka 5.436. Dan, tambahan 5.403 hari ini merupakan yang terendah sejak 15 puncak Corona Juli lalu.

Dengan tambahan itu, total kasus Corona hari ini di Indonesia sebanyak 4.129.020 kasus. Sementara itu tercatat ada 10.191 orang di Indonesia yang sembuh dari COVID-19. Jumlah total yang telah sembuh dari Corona sebanyak 3.837.640 orang.

Kemudian, pemerintah mencatat 392 pasien positif Corona di Tanah Air meninggal dunia. Jumlah total pasien positif COVID-19 yang meninggal sebanyak 135.861 orang.

Adapun sebanyak 155.519 di antaranya kasus aktif. Kasus aktif artinya pasien yang hingga hari ini masih positif Corona. Sedangkan jumlah suspek yang dipantau hari ini berjumlah 264.081 orang. Untuk jumlah spesimen yang diuji hari ini sebanyak 171.885.