RN - Gubernur DKI Anies Baswedan dinilai tidak main-main dalam menangani pandemi Covid-19 di ibu kota. Hal ini terbukti soal target vaksinasi yang terus dimaksimalkan.
Salah satunya vaksinasi yang menyasar tenant, SPG, sekuriti dan tenaga outsourching atau alih daya di 93 mal yang sudah mencapai 100 persen.
Ketua Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia DKI Jakarta, Martha Tiana Hermawan alias Tian mengapresiasi kebijakan membuka kembali mal di DKI Jakarta benar-benar dipersiapkan secara matang.
BERITA TERKAIT :Prabowo Lebih Jago Dari Jokowi, Sekali Gebrak Bawa Rp156,5 Triliun Dari China
Gibran Curhat, Dari Makan Bergizi Gratis Hingga Ekonomi 8 Persen
Dengan demikian, menurut Tian, warga yang sudah divaksinasi dan akan berkunjung ke-93 mal bisa dijamin keselamatannya terpapar Covid-19, karena seluruh tenant, SPG, sekuriti dan tenaga outsourchingnya sudah divaksinasi.
Bukan cuma itu, lanjut Tian, ada 66 mal juga menyediakan sentra vaksinasi untuk pengunjung yang belum melakukan vaksinasi.
"Pengunjung bisa melakukan vaksinasi di mal sekaligus berbelanja dan sekedar makan bersama keluarga atau teman," kata Tian dalam keterangannya, Jumat (17/9).
Tian memuji langkah Pemprov DKI yang serius memberikan jaminan rasa aman untuk warganya di semua ruang publik, termasuk mal.
"Ini merupakan bukti Anies Baswedan serius menjamin keselamatan warganya di ruang publi," kata Tian.
Kewajiban mal menyediakan sentra vaksinasi ini tertuang dalam SK Kepala Dinas PPKUKM Nomor 440 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Covid-19, dimana seluruh mal di Jakarta wajib menyediakan sentra vaksinasi.
“Kami berharap semua mal di DKI nantinya akan memiliki sentra vaksin, sehingga memudahkan warga DKI untuk melakukan vaksinasi sehingga target 100 persen warga DKI tervaksinasi bisa terpenuhi," kata Tian.
Ke depan, Tian juga berharap bukan hanya warga DKI yang bisa melakukan vaksinasi di mal-mal yang ada di DKI, namun juga warga non KTP DKI.
Tian menambahkan, saat ini jumlah orang di Jakarta yang sudah divaksin dosis pertama sekitar 10 juta. Sementara untuk dosis kedua mencapai 7 juta orang. Sementara yang belum di vaksin sama sekali ada 2,5 juta orang.
Tian berpandangan, mereka yang belum vaksin ini adalah warga yang belum paham pentingnya vaksinasi Covid-19. Namun ada juga yang tidak percaya Covid-19 sehingga tidak perlu vaksin.
"Tapi jumlahnya sedikit sekali, tidak mencapai 1 persen dari jumlah yang belum melakukan vaksin," kata Tian.
Tian mendorong warga agar berbondong-bondong mendatangi lokasi vaksinasi. Karena kemampuan Pemprov DKI untuk melakukan vaksin sangat ideal, yaitu 100 ribu orang per hari.
"Rekan Indonesia juga akan terus melakukan sosialisasi pentingnya vaksin di RT-RT dan ruang publik, agar warga semakin memahami pentingnya vaksin. Sehingga target 100 persen warga DKI sudah melakukan vaksinasi bisa tercapai," demikian Tian