Jumat,  22 November 2024

Hadiri Maulid Nabi

Menhub Ajak Masyarakat Teladani Nabi Muhammad SAW

BOCOR
Menhub Ajak Masyarakat Teladani Nabi Muhammad SAW
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi

RADAR NONSTOP - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghadiri peringatan Maulid Nabi SAW di Masjid Jami' Khairul Huda, Meruya Selatan, Jakarta Barat. Mantan Dirut Ancol ini ajak masyarakat selalu meneladani sifat Nabi Muhammad SAW.

"Nabi membawa masyarakat pada jamannya bangkit dari jaman jahiliyah. Dan Allah mengutus Nabi Muhammad untuk memerangi jahiliyah," kata Menhub dalam sambutannya, Selasa (20/11/2018).

Menurutnya, dirinya dalam memimpin Kementerian Perhubungan selalu meneladani sifat Nabi. Meski tidak sempurna, namun itu perlu dilakukan. "Saya juga mengajak kepada masyarakat untuk meniru keteladanan Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

BERITA TERKAIT :
Warning, Penikmat Duit Proyek Jalur KA Besitang-Langsa Sumut 
Puluhan Bangunan Liar di Pluit Karang Karya Penjaringan Dibongkar Satpol PP

Pada kesempatan itu, Menhub juga melakukan istighosah untuk keselamatan bangsa dan keselamatan penerbangan Indonesia. Dengan mengenakan koko putih dan peci hitam, Menhub tiba sekitar pukul 15.15 WIB dan langsung melakukan shalat Ashar berjamaah. Seusai shalat, dilanjutkan dengan istighosah bersama.

Menhub mengatakan, peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, dimaksudkan untuk meneladani kehidupan, ajaran-ajaran, dan seluruh konsepsi agama yang dibawanya. Selanjutnya adalah untuk menjalankan petunjuk-petunjuk dari kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepadanya.

"Inti sifat yang harus diteladani dari sifat Nabi Muhammad SAW adalah ada empat, yaitu sidiq, amanah, fathonah, dan tabligh. Sidiq artinya benar atau jujur, amanah artinya bisa dipercaya, fathonah artinya cerdas, dan tabligh artinya menyeru kepada kebaikan," kata mantan Dirut Angkas Pura II itu.

Menhub menjelaskan, keteladanan Nabi dalam konteks sehari-hari dan zaman sekarang adalah bahwa harus sidiq atau jujur dalam kehidupan kita sehari-hari, tidak boleh berdusta dengan segala bentuknya, termasuk melakukan kecurangan dalam perdagangan dan korupsi. "Tidak boleh hanya kata-kata manis tetapi perbuatan berbeda dengan ucapan," katanya.

Ia menambahkan hal lain yang perlu diteladani dari Nabi adalah selalu merangkul semua kalangan, kelompok, suku, kepercayaan/agama, dan perbedaan lainnya pada saat Nabi Muhammad memerintah sebagai kepala negara sekaligus pemimpin agama Islam. Pada konteks masa kini hal tersebutlah yang disebut sebagai sifat toleransi dan mengayomi.

"Jika sifat-sifat mulia tersebut menjadi acuan kita dalam kehidupan sehari-hari dan Al Qur’an sebagai pedoman kita, maka niscaya kita juga sedang melakukan dakwah meneruskan tugas Nabi Muhammad pada 1440 tahun lalu itu," terangnya.

Menhub juga mengucapkan terimakasih atas istighosah yang sudah dilakukan oleh para jamaah Masjid Khairul Huda. "Semoga istighosah ini membawa kebaikan bagi bangsa dan bagi keselamatan penerbangan Indonesia," pungkasnya.