RN- Kekerasan pengajar/guru terhadap murid diduga terjadi di pesantren ulumul Qur’an, Duren Mekar, Bojongsari, Depok,Jawa Barat. Orang tua mengaku anaknya mendapatkan perlakuan kasar oleh oknum pengajar hingga sang anak trauma dan tak mau lagi kembali bersekolah di Pesantren.
Yadi salah satu orang tua dari MR mengaku anaknya diduga beberapa kali mengalami penganiayaan oleh oknum pengajar berinisial MP dengan alasan tidak jelas. Bukan saja anaknya, kata Yadi beberapa anak lainnya juga mendapatkan perlakuan yang sama oleh MP.
“ Anak saya ditampar beberapa kali, alasannya katanya menghina pengajar disana. Padahal dari keterangan anak saya, dia tidak pernah sama sekali menghina atau mengeluarkan kalimat kasar terhadap para guru. Penganiayaan ini bukan anak saya aja, murid-murid lainnya juga pernah dipukul bahkan dibenturkan tembok,” ungkap Yadi.
BERITA TERKAIT :Bertahun-Tahun TPS Limo Depok Gak Beres Oleh Idris-Imam, Kini Pengelola Diseret Ke Bui Oleh KLH
Orang Sawangan Kapok Janji Manis PKS, Imam Bisa Jebol Dilibas Supian?
“ Anak saya saat ini mengalami trauma hingga tidak mau lagi kembali melanjutkan sekolah,” ucapnya.
Lebih lanjut kata Yadi, dirinya pernah menanyakan langsung kepada oknum MP lewat aplikasi Washapp mengenai perlakuan kasar yang dilakukan terhadap anaknya, dan terungkap bahwa ia mengakui perlakuan kasar ini bukan saja terhadap anaknya tapi juga terhadap beberapa murid lainnya.
“ Saya sudah ada bukti rekaman, dia mengakui ada tindakan kasar terhadap anak saya dan beberapa murid lainnya,” Kata Yadi
Dirinya mengungkapkan, dia dan beberapa dari orang tua murid sudah meminta pertanggung jawaban kepada pihak pondok pesantren atas penganiayaan yang dilakukan salah satu pengajarnya. Kata Yadi, pihak pesantren mengaku akan secepatnya melakukan pemanggilan terhadap oknum tersebut.
“ Saya berharap sudah pihak pesantren memfasilitasi mediasi antara orang tua dengan oknumnya supaya hal ini tidak terjadi kembali dimasa depan dan nama persantrean tetap terjaga baik,” ujarnya.
Lebih lanjut Yadi mengatakan, sudah melakukan komunikasi kepada orang tua siswa korban penganiayaan oleh oknum MP lainnya dan bakal melakukan penindakan dengan jalur hukum.
“ Kami, orang tua murid hanya ingin pelaku minta maaf ke kami, murid lain, dan Kyai sebagai pelajaran agar pelakuntidak lagi berbuat kasar dimasa depan. Tapi kalau pelaku tidak merespons hal ini, maka kami akan membawa masalah ini ke jalur hukum, “ tutupnya
Hingga berita ini diturunkan, radarnonstop.co belum mendapatkan klarifikasi dari pihak pesantren.