Jumat,  22 November 2024

Nggak Betah Menjanda, Aura Kasih Ungkap Kriteria Suami Idaman

DIS/RN
Nggak Betah Menjanda, Aura Kasih Ungkap Kriteria Suami Idaman

RN - Usai cerai dengan mantan suami, Aura Kasih mengaku tidak mempermasalahkan status jandanya. Belum lama ini, justru penyanyi dan model cantik ini membeberkan kriteria pria idaman.

"Menurut aku cowok kerja yang sibuk itu seksi aja, yang penting dia kerja," tutur Aura Kasih, dikutip dari YouTube Deddy Corbuzier, Senin (31/10/2021).

BERITA TERKAIT :
Jelang Pilkada DKI 2024, Warga Penjaringan Jakut Banyak Yang Daftar Untuk "Coblos" Malam Pertama
RIDO Kalah Di-Survei Dengan Pram-Rano, KIM Plus Masih Mandek Akibat Janda Kaya

Wanita kelahiran Bandung, 24 Februari 1987 ini ternyata lebih tertarik dengan pria yang gemar bekerja. Aura Kasih menilai, pria yang disibukkan dengan karier terlihat seksi di matanya.

Deddy Corbuzier lantas bertanya terkait selera fisik pria idaman ibu satu anak ini. Diketahui, Aura Kasih termasuk wanita yang mengutamakan paras tampan seorang pria.

"Good looking penting nggak?" tanya Deddy Corbuzier.

"Penting, mas gini ya kalau gue lihat nggak good looking, gue nggak kerja mas, udah siapa aja masuk, apa aja masuk, istilahnya mau cowok bentuknya kayak gimana yang penting kaya, mungkin aku udah nggak tinggal di Indonesia, di Swiss udah ungkang-ungkang kaki doang, geber-geber dolar gitu," jawab Aura Kasih.

Mantan istri Erick Amaral itu beralasan, fisik seorang pria tak kalah penting untuk memikat hati pada pandangan pertama. Aura Kasih bahkan sudah membayangkan nikmatnya membuka mata usai tidur dan langsung melihat pria idamannya kelak.

"Jadi aku masih lihat fisik, maksudnya nggak yang 'ah nggak ah dia jelong (jelek) atau apa' tapi harus sesuai, kita harus menjangkau semuanya sama dia," katanya.

Aura Kasih juga mengaku bukan tipikal wanita yang menilai dari kebaikan hati seorang pria. Baginya, kebaikan bisa dilakukan dengan kepalsuan setiap orang. Karena itu, dia memilih pria dengan paras tampan untuk melanjutkan hubungan tersebut lebih jauh.

"Karena baik aja tuh bisa aja palsu kan, ya kita lihat orang, apakah kita langsung lihat, kita ngobrol nih misalnya baru kenal, 'Mas Deddy ini sepertinya hatinya baik' nggak mungkin. Jadi nggak sih aku mah, aduh jangan naif lah. Segala sesuatu juga pasti dari depannya dulu, baru ngobrol nyambung apa nggak, gitu kan," pungkasnya.