RN- Air adalah kebutuhan utama manusia yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Air mampu menjaga kesehatan tubuh dan memperlancar metabolisme.
Penting untuk menjaga asupan air dalam tubuh secara konsisten. Sebagaimana anjuran para pakar, rata-rata orang dewasa disarankan meminum delapan gelas air atau setara dengan 2 liter setiap harinya.
Namun, memilih air untuk dikonsumsi tentu tidak boleh asal-asalan, terutama soal kebersihan proses produksinya, kehalalannya, serta kandungan utama dalam air yang diminum.
BERITA TERKAIT :Pilkada Banten Dirusak Dengan Politisasi Hukum, Aktivis 98: Kita Tau Siapa Pemainnya
Visi Misi Airin Lebih Klop Ke Prabowo, Sony Asal Jeplak Dan Gak Paham Banten?
Dengan memilih air yang benar-benar tepat untuk dikonsumsi, maka akan jadi lebih mudah memastikan tubuh terjaga dengan baik dan sehat sebagai kunci utama hidup yang bahagia.
Kitab suci Al-Quran bahkan dengan jelas menyebutkan bahwa air adalah sumber kehidupan, “Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS 21:30).
Selain proses produksi, faktor utama yang perlu diperhatikan dalam memilih air minum untuk kebutuhan harian adalah derajat keasaman atau pH.
Berdasarkan rekomendasi Environmental Protection Agency (EPA) di Amerika Serikat, tingkat pH air minum yang aman untuk dikonsumsi manusia berkisar antara 6,5 hingga 8,5. Kurang atau lebih dari angka tersebut diyakini akan membawa dampak yang kurang baik bagi kesehatan tubuh.
Kemudian, perhatikan juga apakah air yang diminum memiliki bau yang tidak wajar ataukah sama sekali tak berbau. Pakar kesehatan merekomendasikan, air mineral yang baik adalah yang tidak berbau dan rasanya normal.
Bagian yang tak kalah penting dan harus dipastikan adalah soal halal atau tidaknya air yang diminum. Sebaiknya, konsumsilah air yang sudah dipastikan kehalalannya. Di Indonesia, untuk memastikan hal tersebut biasanya pada air minum kemasan terdapat logo halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Hanya saja, tak semua produk air minum memenuhi syarat-syarat demikian. Bahkan, tak jarang ditemui air dengan pH yang terlalu tinggi, kandungan berbahaya, berbau menyengat, dan tidak ada kepastian halal.
Untuk itu, air minum dalam kemasan bermerk SHOFA hadir sebagai sebuah jawaban akan kebutuhan air minum yang menjamin kesehatan dan kebaikan hidup, serta dipastikan halal.
“SHOFA berarti jernih atau murni, maka kami sepakat untuk mengusung ‘Modern, Islami dan Bermanfaat bagi Umat’ sebagai tagline,” kata juru bicara produsen air minum SHOFA, Agung Pramodha pada media Selasa, 9 November 2021.
Lebih lanjut Agung menerangkan bahwa SHOFA adalah air minum dalam kemasan dengan kandungan pH yang terjamin aman, yakni pada angka 7,5.
Kemudian, berdasarkan perbandingan uji fisika dan kimia terhadap produk lain, kandungan pada SHOFA adalah Besi (Fe) 0,01mg per liter, Mangan (mn) 0,002 mg per liter, Nitrit (No2) 0,2 mg per liter, dan Nitrat (No3) 0,002 mg per liter.
“Jelas range angka tersebut aman untuk dikonsumsi karena SHOFA diproses dengan teknologi modern.” ujar pria yang sempat berkarier di Direktorat Pajak tersebut.
Soal kehalalan air mineral SHOFA ini tidak perlu lagi diragukan, karena sudah mengantongi sertifikat halal dari MUI yang dapat dilihat secara jelas tandanya pada kemasan.
Dikemas dalam botol 600 ml, tampilan SHOFA didominasi warna hijau sebagai representasi nafas Islam, terutama karena manajemen SHOFA dalam menjalankan bisnisnya berpegang teguh pada aturan ekonomi syariah.
“Intinya, SHOFA tidak fokus pada kapital bisnis semata melainkan manfaatnya bagi umat dengan demikian manajemen yakin bahwa bisnis ini dapat menggerakkan gairah perekonomian syariah di negeri ini,” ucap Agung Pramodha mengakhiri wawancara.
Jadi, jangan pernah salah memilih air minum yang akan dikonsumsi, karena itu akan berpengaruh besar kehidupan anda.