RN - Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah mengatakan, penyebab warga bantaran kali di Jakarta Selatan sulit dipindahkan dan menghambat program normalisasi sungai, karena mereka tidak mau direlokasi ke Rusun Nagrak yang berada di Cilincing, Jakarta Utara.
Untuk itu, ia meminta Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman DKI membangun rumah susun (Rusun) bagi warga terdampak normalisasi sungai di Jakarta Selatan.
"Jadi kami mendorong dinas perumahan membangun Rusun di Jakarta Selatan agar mereka mau pindah ke lokasi yang enggak jauh," ujar Ida kepada wartawan di Jakarta, Selasa (16/11/2021).
BERITA TERKAIT :Wakil Ketua DPRD Kab Bekasi Dibui, Kader PDIP: Kita Pesta Bung Leman Diborgol
Leman Selalu Lolos, Pernah Diperiksa KPK Kasus Suap Meikarta, Kini Diborgol Kejari Kabupaten Bekasi
Anggaran pembebasan lahan untuk pembangunan Rusun itu sudah masuk dalam APBD 2022. DPRD DKI berharap pada tahun 2023 rusun tersebut sudah dibangun dan bisa ditempati oleh warga.
Mengenai besaran anggaran serta lokasi rusun, Ida belum bisa menjelaskannya secara rinci. "Saya tidak tahu lokasinya, karena sekarang ini rusun baru ada satu titik dan hanya ada satu tower se-Jaksel. Komisi D mendorong agar ada rusun lagi di Jaksel," katanya.
Menurut Ida, pembangunan rusun di Jaksel ini diharapkan bisa mempercepat proses pembebasan lahan warga yang terkena proyek normalisasi sungai. Upaya untuk mengembalikan lebar sungai Ciliwung ini diharapkan bisa mengatasi banjir Jakarta.
Pada 2021 Pemprov DKI sudah menganggarkan dana sebesar Rp1 triliun untuk program normalisasi, namun terganjal lantaran warga di bantaran kali tidak mau dipindahkan ke Rusun Nagrak.
Ida pun memahami alasan warga menolak relokasi ke sana. Sebab, warga banyak yang sudah nyaman tinggal di pusat kota dan tak mau jika harus tinggal di daerah pinggiran. Akibatnya, Rusun Nagrak yang memiliki 14 tower, sampai sekarang baru terisi dua tower saja.
Ida pun mendorong Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman Provinsi DKI Jakarta untuk membangun fasilitas umum di sekitar Rusun Nagrak, seperti pasar dan Puskesmas yang saat ini belum ada.
"Lu bikin dong Puskesmas, lalu lintas busway bisa di situ, agar warga kena normalisasi bisa pindah ke sana," pungkasnya.
Rusun Nagrak merupakan salah satu dari delapan Rusun yang dibangun oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk warga miskin dan korban relokasi. Pembangunan delapan rusun ini menelan biaya Rp1,3 triliun.