RN - Besaran bonus peraih medali PON XX Papua tahun 2020 masih digodok. KONI DKI Jakarta meminta kepada atlet bersabar.
KONI saat ini masih berjuang agar bonus untuk atlet peraih medali bisa maksimal. Seperti diketahui, sejumlah atlet DKI Jakarta mengutarakan kekecewaan terkait bonus yang dianggap terlalu kecil baik kepada atlet maupun pelatih.
Pada PON Papua, jumlah yang diterima para peraih medali mengalami penurunan dari PON 2016. Peraih medali emas dan perunggu masing-masing mendapatkan Rp 200 juta dan Rp 75 juta, jumlahnya sama dengan empat tahun lalu. Sedangkan peraih perak mendapat Rp 50 juta, dari sebelumnya Rp 75 juta.
BERITA TERKAIT :Hasil Evaluasi PON Aceh-Sumut, Selancar Ombak DKI: KONI & Cabor Sudah Berjuang
Tancap Gas, KONI Jakarta Lakukan Evaluasi Hasil PON Aceh-Sumut
Sementara itu, terhadap pelatih mendapatkan apresiasi dari mulai Rp 60 juta untuk emas, 30 juta untuk perak, dan Rp 20 juta untuk perunggu. Rentetan angka itu pun dinilai atlet tidak sesuai dengan apa yang sudah dipersembahkan mereka di multievent nasional empat tahunan tersebut.
Kabar beredar, besaran bonus atlet yang sedang diperjuangkan sekitar Rp 300 juta untuk emas. Dana itu rencananya akan full diterima atlet karena pajak akan ditanggung KONI DKI atau pemerintah.
Sekretaris Umum KONI DKI Jakarta Jamran menyebut para atlet terlalu cepat bereaksi terhadap kabar nominal tersebut.
"Seharusnya tanya lagi kepada atlet memang sudah terima? Atau sudah keluar bonusnya? Belum keluar kok sudah menolak. Bagaimana ceritanya. Saya saja belum tahu kisarannya berapa? Mereka tahu darimana?" kata Jamran, Selasa (21/12/2021).
"Nanti mereka malu sendiri. Angkanya belum keluar. Keputusan Gubernur juga belum keluar sudah teriak-teriak seperti itu," imbuhnya.
Ia tak menyangka atlet bakal bersikap seperti itu tanpa tahu jelas kepastiannya. "Seharusnya jangan underestimate dulu. Ini sampai sekarang saya belum tahu berapa yang keluar (direncanakan nominalnya) juga belum. Apakah ada kenaikan? Atau tetap. Nanti kalau sudah keluar (keputusannya) baru," ujarnya.
Lebih lanjut, Jamran juga menjelaskan alasan di balik belum cairnya bonus walaupun PON Papua sudah rampung sejak 15 Oktober 2021. Salah satunya karena pandemi COVID-19.
"Tapi karena ini kewajiban dari Pemda, stakeholder olahraga, maka kami sedang cari (godok) apakah tahun ini bisa dikeluarkan (anggarannya) atau tidak. Besarannya berapa? Ini masih dalam proses pembicaraan. Bonusnya cair pasti," dia mengungkapkan.
Jamran lantas berharap para atlet bisa memahami kondisi tersebut. Dia juga memastikan bonus pasti diberikan sesuai dengan apa yang sudah mereka perjuangkan selama ini.