RN - Pidato Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha saat puncak HUT ke-7 PSI yang digelar secara virtual, Rabu (22/12) panen kecaman.
Sebab, pidato itu dianggap tidak etis dan subjektif dengan melakukan serangan kepada personal. Bahkan mirip orator unjuk rasa yang cuma teriak-teriak menghujat, tanpa memiliki isi dan wawasan yang dapat direnungkan dan dipahami oleh anak muda.
Demikian disampaikan oleh Ketua Nasional Rekan Indonesia, Agung Nugroho kepada wartawan, Minggu (26/12/2021).
BERITA TERKAIT :Tom Lembong Curhat, Jalankan Perintah Jokowi Soal Impor Gula Tapi Berakhir Bui
Tom Lembong Seret Mantan Mendag, Kejagung Sepertinya Masuk Angin?
Menurut Agung, seharusnya ketua umum parpol dalam berpidato berisi tentang situasi politik nasional saat ini.
"Apa yang harus dilakukan untuk menyikapi situasi politik nasional saat ini dan memberikan solusi darimana bangsa ini memulai untuk menyikapi situasi politik nasional tersebut," pungkasnya.
Agung juga menyindir, apa yang disampaikan Giring dalam sambutanya jauh dari ilmiah.
"Mungkin karena baru belajar berpolitik dan memimpin partai, jadi masih belum bisa membedakan mana orasi dan mana sambutan," sindir Agung.
Agung menambahkan, sebagai seorang ketua umum parpol seharusnya Giring juga menguasai data. Sehingga dalam sambutannya meski melakukan kritik tapi kritik yang ilmiah dengan adanya paparan data.
“Ini kan jadi seperti sekedar cari sensasi dengan melontarkan statement opini dan melempar persepsi," demikian Agung.