Jumat,  29 March 2024

Libur Nataru

Ogah Kebobolan Omicron, Jabar Cek Ketat Wisatawan 

NS/RN
Ogah Kebobolan Omicron, Jabar Cek Ketat Wisatawan 
Ilustrasi kawasan Lembang, Bandung.

RN - Satgas COVID-19 Provinsi Jawa Barat ogah kebobolan. Diketahui, saat ini kasus varian baru, Omicron sudah makin ganas.

Ketua Divisi Pariwisata, Telekomunikasi dan Transportasi Komite Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan ada banyak pihak yang dilibatkan dalam pengetatan pengawasan ini.

Tim Disparbud Jabar disebar ke delapan wilayah yang menjadi lokasi primadona bagi masyarakat yang ingin berlibur saat musim liburan.

BERITA TERKAIT :
DPRD DKI: Generasi Z Berkontribusi Besar Kendalikan Inflasi
Amerika Bakal Jadi Negera Termiskin Di Dunia, Ini Faktanya...

Wilayah tersebut adalah Bandung Raya Lembang-Ciater, Cipanas-Kamojang-Santolo, Pangandaran, Palabuan Ratu, Bogor-Puncak-Cianjur, Cirebon-Kuningan, serta Ciwidey-Pangalengan.

Dedi sendiri memantau pelaksanaan pengawasan protokol kesehatan bersama Direktur Pengamanan Objek Vital Polda Jabar M.Syahduddi, Kogartap serta Kabid Destinasi Pariwisata di Taman Safari Bogor Jawa Barat.

"Kami memonitor kunjungan masyarakat ke daya tarik wisata untuk menekan penyebaran COVID-19 pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru)," ujar Dedi Minggu (25/12).

Selain protokol kesehatan, yang menjadi salah satu penekanan untuk pengelola wisata adalah pemberlakuan dan memaksimalkan aplikasi PeduliLindungi sebagai screening awal kondisi kesehatan pengunjung.

Kemudian, pihaknya melakukan pengetesan antigen di beberapa titik destinasi. Tes antigen tersebut dibagi dalam dua, pertama dilakukan secara acak dan lainnya ditujukan untuk pengunjung yang tidak memiliki aplikasi PeduliLindungi serta tidak bisa menunjukkan hasil vaksinasi.

Dedi mengatakan, sejauh ini belum ada wisatawan yang terindikasi positif dari tes acak yang dilakukan. "Secara umum, kondisi pergerakan masyarakat masih cukup kondusif. Tapi, kami tetap akan melanjutkan pengawasan sampai nanti tahun baru," Dedi melanjutkan.

Seperti diberitakan, Kementerian Kesehatan RI mengumumkan tambahan 27 kasus varian Omicron, sehingga total menjadi 46 kasus. Sebagian besar dirawat di RSDC Wisma Atlet.

"Saat ini Sebagian besar telah menjalani karantina di Wisma Atlet dan sebagian lagi di RSPI Sulianti Saroso," kata juru bicara vaksinasi COVID-19 dr Siti Nadia Tarmizi, dalam siaran pers, Minggu (26/12/2021).

Omicron yang masuk ke Indonesia dibawa oleh WNI yang baru pulang dari luar negeri seperti Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris dan Turki.

Sementara gejala Omicron yakni sakit kepala, pilek, bersin, sakit tenggorokan, kehilangan penciuman, batuk terus menerus, kelelahan, tenggorokan gatal, demam ringan serta keringat malam.