Jumat,  22 November 2024

Omicron d Krukut Disoal

Dinilai Slow Respon, Rekan Indonesia Sarankan Gubernur Anies Evaluasi Walikota Jakbar

RN/HW
Dinilai Slow Respon, Rekan Indonesia Sarankan Gubernur Anies Evaluasi Walikota Jakbar
Gubernur DKI Anies Baswedan (kiri) dan Ketua Nasional Rekan Indonesia Agung Nugroho (kanan)

RN - Mulai merebaknya varian baru Covid-19 yakni Omicron di Kelurahan Krukut, Kec. Taman Sari terus menjadi sorotan terkait kinerja Walikota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko.

Bahkah banyak yang menilai pasca dilantikanya jadi Walikota Jakarta Barat. Yani dinilai slow respon terhadap masalah kesehatan.

Penilaian itu diutarakan oleh Ketua Nasional Rekan Indonesia, Agung Nugroho.

BERITA TERKAIT :
Wilayah Kang Uus Dilirik Kemen LHK,  Kembangan Selatan Jakbar Jadi Titik Penilaian Adipura 2024
Gelar Rapat Koordinasi Dengan KPK, Kang Uus Ingin Pemkot Jakbar Bersih

"Walikota Jakbar ini memang slow respon terhadap masalah kesehatan. Setiap ada permasalahan kesehatan di warga Jakbar tidak direspon dengan cepat," ucap Agung menyikapi mulai merebaknya virus omicron di Jakarta Barat, Selasa (11/01/2022).

Agung mengungkapkan, berbeda dengan walikota Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan yang responnya sangat cepat ketika ada permasalahan warga dalam pelayanan kesehatan di RS dan fasilitas kesehatan lainnya.

"Jadi wajar jika orang melihatnya slow respon juga dalam permasalahan Covid 19, dalam hal ini mewabahnya Omicron di wilayah Jakarta Barat,"ungkapnya.

Agung menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sebaiknya Pemprov DKI melakukan evaluasi terhadap kinerja walikota Jakarta Barat.

"Kalau perlu diganti dengan pejabat yang mau dengan senang hati merespon keluhan warga terutama dalam hal pelayanan kesehatan dan perlindungan kesehatan warga Jakarta Barat,"imbuhnya.

Agung menegaskan, walikota harus punya prinsip yang sama dengan Gubernur DKI yang mengutamakan keselamatan jiwa warga DKI. 

"Ini kan Walikota Jakarta Barat kurang greget dalam menangani masalah kesehatan di Jakbar. Jika tak seirama dengan Gubernur DKI lebih baik di copot," tandasnya.