Minggu,  28 April 2024

Stok Minyak Goreng Rp 14 Ribu Mulai Sulit, Emak-Emak Teriak

NS/RN
Stok Minyak Goreng Rp 14 Ribu Mulai Sulit, Emak-Emak Teriak
Ilustrasi

RN - Kenaikan harga minyak goreng belum bisa dikuasai pemerintah. Harga Rp 14 ribu per liter dari hasil operasi pasar saat ini mulai langka. 

"Susah mas, di minimarket juga sudah hilang," tegas Robi warga Depok, Jawa Barat, Selasa (25/1) malam. 

Robi terpaksa merebus tempe dan tahu untuk menghemat. "Jadi kita rebus aja itu tahu dan tempe, mau beli mahal minyak goreng," terangnya.

BERITA TERKAIT :
Usai Lebaran Harga Bawang Merah Nyekek Leher, Pengusaha Warteg Menjerit Berjamaah
Harapan Emak Emak Harga Beras Turun Takkan Terjadi Akan Terus Mahal

Harga CPO terus melonjak sejak sejak tahun 2021 dan cetak rekor di level RM5.071 per metrik ton di Oktober dan November 2021. Saat bersamaan produk hilir sawit khususnya minyak goreng juga ikut 'terbang'.

Pasar minyak goreng Indonesia saat ini diramaikan sejumlah merek, baik kemasan premium mapun non premium.

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), secara nasional harga minyak goreng curah pada 29 Desember lalu hanya Rp 18.400/Kg. Pada 5 Januari 2022 atau kemarin, menyentuh Rp 18.550/Kg, atau naik 0,81%

Kemudian Minyak Goreng Kemasan Bermerk 1 pada 30 Desember 2021 harganya Rp 20.600/Kg. Sementara kemarin menjadi Rp 20.800/Kg, naik 0,97%. Begitu juga Minyak Goreng Kemasan Bermerk 2. Di mana pada 30 Desember masih Rp20.030/Kg, kemarin menjadi Rp Rp 20.300/Kg atau meningkat 1,34%.

Booming komoditas termasuk CPO ini menambah pundi-pundi konglomerasi sawit di Indonesia dari lonjakan ekspor dan harga menambah katalis positif bagi saham-saham konglomerasi di sektor sawit.

Data terbaru Forbes merilis daftar orang terkaya Indonesia tahun 2021. Dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia, ada nama-nama yang tak asing di industri kelapa sawit.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyebut ada indikasi penguasaan pasar minyak goreng dalam negeri dilakukan oleh empat perusahaan besar.

Bahkan, ada dugaan permainan kartel minyak goreng. Hal ini terlihat dari hasil penelitian KPPU. Emak-emak mulai kesal dengan tingginya harga minyak goreng. 

"Kalau begini terus kita bakal demo bawa panci dan penggorengan nih," teriak emak-emak di Jakarta, Selasa (25/1).

"Dari hasil penelitian, KPPU melihat terdapat konserat pasar sebesar 46,5 persen di pasar minyak goreng. Artinya hampir setengah pasar dikendalikan oleh empat produsen minyak goreng,'' ujar Direktur Ekonomi KPPU, Mulyawan Renamanggala, Senin (24/1/2022).

Disebutkan, pelaku industri minyak goreng tersebut juga merupakan pelaku usaha terintegrasi dari perkebunan kelapa sawit, pengolahan CPO hingga produsen minyak goreng.

Lanjut dia, di mana sebagian besar pabrik berada di pulau Jawa dan tidak berada di wilayah perkebunan sawit. Padahal ketergantungan pabrik minyak goreng akan pasokan CPO menjadi sangat besar.

Berdasarkan survei yang dilakukan KPPU, puluhan pelaku usaha minyak goreng, empat perusahaan minyak goreng menguasai sebagian besar pasar dengan presentasi di atas 10 persen. Sementara itu ada beberapa yang berada di angka 6-8 persen. Namun, banyak perusahaan lainnya memiliki persentase pasar di bawah 2 persen.

Melalui penelitian yang dilakukan ini, Mulyawan mengatakan kenaikan harga minyak goreng di berbagai wilayah sejalan dengan kenaikan permintaan dan naiknya harga Crude Palm Oil (CPO). Kenaikan itu disebabkan tumbuhnya industri biodiesel, turunnya pajak ekspor di India, dan naiknya permintaan dari luar negeri.

“Posisi CPO sebagai komoditas global juga menyebabkan produsen minyak goreng sulit bersaing dengan pasar ekspor dalam hal mendapatkan bahan baku meskipun produsen minyak goreng masih satu kelompok usaha dengan pelaku usaha eksportir CPO,” katanya.

Sebagaimana diketahui, meski pemerintah melakukan operasi pasar namun harga minyak goreng saat ini masih tinggi. 

Di pasar tradisional, harga minyak goreng kemasan dua liter dijual dengan harga Rp 38 ribu. Sedangkan, untuk minyak goreng curah dibanderol Rp 21 ribu per kilogram.

"Berdasarkan hasil pengecekan minyak goreng dan gula pasir di wilayah Jabodetabek, Serang dan sekitarnya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Aceh, Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, dan Sulawesi Utara didapati bahwa ketersediaan stok aman," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 24 Januari 2022.
 
Ramadhan mengatakan distribusi minyak goreng program pemerintah dan gula pasir lancar. Harga kedua bahan pokok itu mengikuti harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni minyak goreng Rp14 ribu per liter dan gula pasir Rp12.500 per kilogram.
 
Ramadhan menyebut Satuan Tugas (Satgas) Pangan pusat dan daerah akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag), produsen, dan distributor. Hal ini untuk memastikan produksi minyak goreng dan gula pasir tetap berjalan.