Senin,  06 May 2024

Ahli Teknologi, Jokowi Minta NU Tarik Ainun Najib Di Singapura 

NS/RN
Ahli Teknologi, Jokowi Minta NU Tarik Ainun Najib Di Singapura 
Ainun Nadjib

RN - Ainun Najib diminta balik ke Indonesia. Saat ini Ainun berada di perusahaan Singapura. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta PBNU mau 'membajak' seorang praktisi teknologi di bidang data sains, Ainun Najib, dari perusahaan Singapura. 

Jokowi mengatakan bahwa Ainun Nadjib bisa diajak membangun NU jika yang berbicara kiai NU.

BERITA TERKAIT :
Gunung Semeru Batuk Lagi, Abunya Nyembur Sampai 1.000 Meter 
Musuh Airin Di Banten Belum Muncul, Gerindra: Tunggu Dulu & Slow Lah

Awalnya, Jokowi membayangkan bahwa NU nantinya bisa memiliki platform teknologi. Misalnya platform edutech yang bisa memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji.

"Saya membayangkan ini segera, NU memiliki platform edutech yang juga mempunyai platform learning management system yang andal. Yang memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji dari semua kiai-kiai besar, ilmuwan, teknolog, dan entrepreneur," kata Jokowi dalam sambutannya di Pengukuhan Pengurus Besar dan Harlah ke-95 NU di Balikpapan, Senin (31/1/2022).

Jokowi lantas bercerita tentang salah satu anak muda NU yang berkarier di perusahaan Singapura. Anak muda itu adalah Ainun Najib, yang dikenal sebagai praktisi teknologi di bidang data sains.

"Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak. Beliau ini kerja di Singapura. Sudah lama, 7 tahun yang lalu. Ngerjain ini semuanya apa pun bisa. Namanya Mas Ainun Najib. Masih muda sekali. NU," ungkapnya.

Untuk diketahui, Ainun Najib saat ini bekerja di sebuah perusahaan teknologi di Singapura. Ainun Najib dikenal sebagai inisiator beberapa gerakan pengawasan data, dari Kawal Pemilu hingga Kawal COVID.

Kembali ke penjelasan Jokowi. Jokowi mengatakan Ainun Najib digaji sangat tinggi di perusahaan Singapura. Tapi, menurutnya, Ainun Najib bisa dibawa jika kiai NU yang berbicara kepadanya.

"Tapi di sana gajinya sangat tinggi sekali. Jadi kalau di sini harus bisa menggaji yang lebih gede daripada yang di Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai. Kalau beliau yang ngendiko (berbicara), digaji berapa pun, bismillah pasti mau," ungkapnya.