Jumat,  22 November 2024

Ditunda Pekan Depan

Bahas DKI-2, Gerinda dan PKS Batal Bertemu 4 Desember Ini

Agus Supriyanto
Bahas DKI-2, Gerinda dan PKS Batal Bertemu 4 Desember Ini

RADAR NONSTOP - Pimpinan Partai Gerindra DKI dan PKS batal bertemu membahas wagub DKI. Seyogyanya, pertemuan para elit dua partai dilaksanakan Selasa, 4 Desember 2108.

Pertemuan antara DPD Partai Gerindra DKI Jakarta dan DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI untuk membahas kursi wakil gubernur DKI Jakarta pun ditunda hingga pekan depan. Kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif, pertemuan kedua pihak ditunda karena anggota DPRD DKI Jakarta sedang mengikuti bimbingan teknis (bimtek) di Semarang, Jawa Tengah, pada pekan ini.

Kebetulan, sejumlah pengurus DPD Gerindra dan DPW PKS DKI Jakarta adalah anggota dewan. "Kita lagi di Semarang, bimtek. Saya sudah komunikasi dengan Pak Syakir (Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo), ditunda minggu depan," ungkap Syarif saat dihubungi wartawan, Senin (3/12/2018).

BERITA TERKAIT :
Suswono Gagal Nyaleg Diplot Menjadi Cawagub RK Lewat KIM Plus
Mencari Pendamping Anies, Syaikhu: Gerindra Tak Komitmen

Jelas Syarif, pertemuan antara Gerindra dan PKS DKI kemungkinan dijadwalkan ulang antara Senin sampai Rabu pekan depan. Dan, PKS DKI, lanjutnya, sudah setuju untuk menunda pertemuan.

Dalam pertemuan itu, Gerindra dan PKS DKI rencananya menyamakan persepsi soal uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) kandidat DKI-2. Karena, kedua pihak memiliki perbedaan pemahaman soal tes tersebut.

"Nanti kita bicarakan perbedaan pendapat itu dalam forum. Jangan disampaikan pendapat di media, dong," cetus sekretaris Komisi A DPRD DKI ini.

Sebelumnya, Ketua Dewan Syariah DPW PKS DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi  mengatakan, ada perbedaan pandangan soal fit and proper test antara PKS dan Gerindra DKI. Sejak awal, PKS DKI memahami fit and proper test sebagai perkenalan kandidat wagub yang diusulkan PKS kepada Gerindra, bukan untuk menyeleksi calon.

Karena perbedaan persepsi itu, PKS DKI mengundang Gerindra DKI bertemu pada 4 Desember untuk menyamakan persepsi pemilihan dua kandidat wagub DKI, termasuk mekanisme fit and proper test. Perbedaan persepsi itu membuat dua kandidat wagub pengganti Sandiaga belum juga ditentukan.

Akibatnya, kursi wagub pendamping Gubernur DKI Anies Baswedan pun masih kosong. PKS sendiri mengajukan dua kadernya untuk menjadi wagub DKI: mantan Bupati Bekasi (Akhmad Syaikhu) dan Sekretaris DPW PKS DKI, Agung Yulianto.

Sejumlah nama calon alternatif wagub DKI muncul. Di antaranya ada nama figur TNI, yaitu Mayjen TNI Achmad Tanribali Lamo pun muncul.

Jenderal bintang dua itu disebut-sebut bisa jadi "kuda hitam" wagub DKI. Karena, sarat pengalaman (pernah menjadi pelaksana tugas gubernur di empat provinsi dan pernah menjabat dirjen kesbangpol kementerian dalam negeri), kredibel dan dinilai tegas serta kapabel.