RN – Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Profesor Nasaruddin Umar, memberikan tausyiah pada pelantikan pengurus DPP Satuan Karya (Satkar) Ulama Partai Golkar, Kamis (31/3) malam.
Sebelum memulai tausyiahnya, Profesor Nasaruddin menyebut Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan sebutan ‘adinda’.
Profesor Nasaruddin menjelaskan, penyebutan khusus untuk Airlangga Hartarto karena keduanya memiliki hubungan emosional sejak lama. Yakni, sejak masih ada almarhum Hartarto Sastrosoenarto, ayahanda Airlangga Hartarto.
BERITA TERKAIT :Sri Mulyani Langsung Ke Prabowo, Airlangga Jadi Menko Perekonomian Banci?
Golkar Dapat 7 Menteri, Airlangga Yang Kerja Tapi Bahlil Yang Atur?
"Sekali seminggu, saya diajak beliau ke rumah, untuk memberikan pengajian kepada putra-putrinya. Termasuk Adinda Airlangga,” tutur Profesor Nasaruddin saat acara pelantikan pengurus DPP Satkar Ulama di Jakarta, Kamis (31/3).
Mantan wakil menteri agama ini mengaku dirinya dan keluarga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sudah seperti keluarga.
“Jadi wajar kalau kami juga punya hak untuk mendoakan beliau (Airlangga Hartarto) untuk sukses,” tegas Profesor Nasaruddin.
Sementara, dalam tausyiahnya di depan seluruh kader Golkar dan Satkar Ulama, Profesor Nasaruddin berpesan agar seluruh kader menjadi tokoh pemersatu bangsa.
Menurutnya, selama masih ada Golkar di Indonesia, tidak akan pernah berkembang kelompok-kelompok yang bisa membahayakan negara.
Imam Besar Masjid Istiqlal menilai, ormas keagamaan yang dimiliki Partai Golkar sejak dulu menjelma sebagai tiang-tiang langit bagi partai berlambang pohon beringin.
“Karena itu, Golkar harus memberi kontribusi terhadap penyelamatan bangsa dari serangan ideologi asing yang tidak sejalan dengan Pancasila,” ujar Profesor Nasaruddin.
Ia optimistis Satkar Ulama Golkar mampu menghadirkan Islam yang rahmatan lil’alamin di Indonesia. Selain itu, ia berpesan agar seluruh kader Partai Golkar dan Satkar Ulama menjadikan Bulan Suci Ramadhan, menjadi lahan menebarkan kebaikan dan cinta kasih.
"Mau menggunakan jaket apapun, tetapi jaket kuning terbukti dalam sejarah mampu menyuburkan Pancasila di Tanah Air kita, di sini,” tegas Profesor Nasaruddin.