RN - Sikap Airlangga Hartarto yang mengumumkan mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar mengagetkan jagat politik. Disebut-sebut Airlangga seperti sedang tertekan.
Sebab sebelumnya DPD dan ormas Golkar sepakat mendukung Airlangga melanjutkan memimpin partai beringin lagi. Sementara flayer Gibran Rakabuming Raka beredar luas di group-group kader Golkar.
"Gila ini, langsung muncul bro. Kasihan Airlangga," tegas obrolan dalam group di Golkar, Minggu (11/8) malam.
BERITA TERKAIT :Gibran Curhat, Dari Makan Bergizi Gratis Hingga Ekonomi 8 Persen
Sri Mulyani Langsung Ke Prabowo, Airlangga Jadi Menko Perekonomian Banci?
Muncul juga isu kalau Jokowi akan memimpin Golkar. Ada juga isu kalau Golkar akan dipimpin oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Politikus Partai Golkar Andi Sinulingga buka suara terkait caketum Golkar yang mencuat usai Airlangga Hartarto mundur. Dia awalnya menyebut ada tiga nama yang sejauh ini muncul di internal Golkar.
"Nama-nama yang beredar itu ada Agus Gumiwang, Bambang Soesatyo, dan Bahlil," kata Andi Sinulingga saat dihubungi, Minggu (11/8/2024).
Selain ketiga nama itu, Andi menyebut Waketum Golkar Bidang Kepartaian Kahar Muzakir mulai mencuat. Namun, dia mengatakan dukungan para kader Golkar tidak deras ke arah yang bersangkutan.
"Ada nama (Kahar Muzakir) itu muncul, tapi arus derasnya tidak ke beliau," kata Andi.
Lantas, ke mana arus dukungan internal Golkar mengarah? Andi menyebut mayoritas internal Golkar mengarah ke Agus Gumiwang Kartasasmita, Bambang Soesatyo, dan Bahlil Lahadalia.
"Ketiga nama tadi (deras dukungan), lebih deras lagi arus, yang saya dengar, ke Bahlil," ujar dia.
Dalam pengunduran dirinya itu, Airlangga tak menyebutkan nama-nama calon penggantinya sementara, atau Plt, pun juga elite partainya untuk posisi defenitif. Namun, Airlangga mengatakan, pengunduran dirinya tersebut, untuk memastikan soliditas partai.
Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono menyebut beberapa nama yang pantas maju mencalonkan diri sebagai ketua umum partai menggantikan Airlangga Hartarto.
Mereka di antaranya Agus Gumiwang, Bambang Soesatyo, dan Firman Soebagyo saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, sementara Bobby yang disebut Agung kemungkinan merujuk ke Ketua DPP Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi.
"Ya di situ ada Agus Gumiwang, ada Bambang Soesatyo, yang artinya (keduanya) adalah pengurus-pengurus Partai Golkar, di DPP sekarang ya. Kemudian, ada juga pengurus lainnya, ada Pak Bobby, ada Pak Firman Soebagyo, banyak yang bisa jadi dipilih dari dalam pengurus," kata Agung Laksono saat dihubungi di Jakarta, Minggu (11/8).
Terlepas dari usulannya itu, dia menegaskan semua tergantung pada pilihan yang disepakati saat Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar setelah Airlangga mundur.
Ia menjelaskan rapat pleno pada hari Selasa (13/8) untuk menentukan jadwal munas atau musyawarah nasional luar biasa (munaslub) dan pelaksana tugas (plt) ketua umum.
"Itu terserah nanti di munas yang akan datang. Akan tetapi, kalau sekarang yang saya dengar sejak tadi pagi, yang saya dengar kebanyakan (kandidat kuat, red.) adalah Pak Agus Gumiwang, yang diharapkan bisa membawa partai sampai di munas yang akan datang," kata dia.
Namun, untuk nama Bahlil Lahadalia, Agung Laksono mengaku belum mendengar itu. "Saya belum tahu. Kita lihat ke depan," kata Agung Laksono.
Seperti diberitakan senior Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sinyal kalau partainya jangan takut dengan tekanan luar. Tapi setelah mendengar Airlangga mundur, Luhut mendadak mengatakan keputusan itu menjadi hak pribadi Airlangga.
"Ya saya..ya itu hak beliau untuk mundur," kata Luhut singkat, saat dijumpai di sela peninjauan gedung kementerian koordinator di Ibu Kota Nusantara (IKN), seperti dilaporkan Antara, Minggu (11/8).