Senin,  05 May 2025

Kudeta Wapres, Bisik-Bisik Calon Pengganti Gibran Muncul Tapi Takut

RN/NS
Kudeta Wapres, Bisik-Bisik Calon Pengganti Gibran Muncul Tapi Takut
Gibran Rakabuming Raka.

RN - Usulan para pensiunan TNI untuk memakzulkan Gibran Rakabuming Raka dari kursi Wapres menuai pro kontra. Aksi kudeta kepada Gibran ini memunculkan spekulasi nama pengganti. 

Dibeberapa partai koalisi sudah beredar beberapa nama. "Belum dimunculkan, nanti ya," tegas salah satu elit Golkar yang namanya enggan disebutkan, Minggu (27/4). 

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menilai usulan copot Gibran tidak tepat. "Tapi meresolusi dengan memakzulkan menurut saya sebetulnya, izinkan saya harus menyatakan dengan segala penghormatan saya. Kurang tepat," kata Paloh kepada wartawan selepas Penutupan Program Remaja Bernegara, di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu (26/4/2025).

BERITA TERKAIT :
JARI’98 Sikapi Statement 8 Aspirasi Dewan Jenderal Purnawirawan
Desakan Copot Gibran, Ganjar Sebut Bisa Lewat Parlemen

Surya Paloh menuturkan, usulan pemakzulan Gibran sangat disayangkan keluar dari para purnawirawan TNI. Menurut Paloh, Gibran tidak punya skandal apapun.

Forum Purnawirawan Prajurit TNI sebelumnya membuat delapan tuntutan sebagai pernyataan sikap terhadap kondisi terkini. Surat itu ditandatangani 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel.

Surat tersebut tertanda tangan Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi dan Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, dan Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan. Dengan diketahui Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.

Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan Wiranto sudah bertemu Presiden Prabowo Subianto untuk membahas 8 tuntutan Forum Purnawirawan TNI. 

Salah satu usulan tersebut yakni soal pencopotan Gibran, Wiranto mengatakan Prabowo menghargai dan memahami isi surat tersebut sebagai sesama purnawirawan.

"Memang saran itu disampaikan oleh Forum para Purnawirawan TNI, para jenderal, para kolonel, ya ditandatangani, disampaikan secara terbuka, betul kan? Terbuka, secara meluas, ya. Nah di sini tentunya presiden memang menghormati dan memahami pikiran-pikiran itu," kata Wiranto di kompleks Istana.