Sabtu,  23 November 2024

Religius Dan Nasionalis Bersatu, Anies Makin Top Jika Dikawinkan Dengan Puan Maharani 

NS/RN
Religius Dan Nasionalis Bersatu, Anies Makin Top Jika Dikawinkan Dengan Puan Maharani 

RN - Nama Anies Baswedan terus meroket. Gubernur DKI Jakarta ini dinilai sebagai calon presiden (capres) paling kuat.

Bahkan, Anies jika dikawinkan dengan siapapun dinilai berpeluang besar untuk menang. Sementara, saingan terberatnya adalah Prabowo Subianto. 

Diprediksi Anies, bakal mendapatkan dukungan dari NasDem, PKS, Demokrat dan PPP. Jika Anies berduet dengan Puan, maka PDIP secara otomatis akan bergabung dalam koalisi tersebut.

BERITA TERKAIT :
Pilkada DKI Perang Survei, Poltracking Yang Menang RK Dan LSI Yang Unggul Pramono
Relawan Anies Di Kota Bekasi Siap Gembosi Jago PKS, Di Jakarta Kapan Nih?

Duet Anies-Puan dinilai bisa mewakili Religius dan Nasionalis. Diketahui, survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan, pasangan Anies Baswedan dan Puan Maharani sebagai calon presiden dan calon wakil presiden menjadi pilihan favorit untuk berlaga di Pilpres 2024. Survei indEX Research digelar pada 21-30 Maret 2022.

"Pasangan capres-cawapres Anies-Puan paling banyak dipilih masyarakat dengan elektabilitas sebesar 51,3 persen," kata peneliti indEX Research Reza Reinaldi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (7/4/2022).

Meskipun elektabilitas Gubernur DKI Jakarta tersebut sempat turun, lanjutnya, hal itu tidak terlalu signifikan karena bertahan di angka 8,5 persen. Sementara, tambahnya, sejumlah nama yang biasanya berada di level bawah survei justru mengalami kenaikan.

"Elektabilitas Puan Maharani mencapai 2,7 persen, Airlangga Hartarto 1,3 persen, dan Muhaimin Iskandar 0,2 persen," jelasnya.

Menurutnya, Anies Baswedan menjadi pusat oposisi terhadap wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo menjadi tiga periode. Hal itu serupa dengan posisi Ketua DPR Puan Maharani yang dinilai sebagai figur kuat di PDI Perjuangan dengan opini pilpres tetap digelar di 2024.

Apabila tidak ada amendemen Undang-Undang Dasar Negara RI 1945 terkait pemilu, katanya, maka Anies dan Puan berpeluang kuat untuk bertarung di Pilpres 2024. "Memasangkan Puan dan Anies bisa menjadi simbol rekonsiliasi kekuatan nasionalis dan religius," jelasnya.

Selain itu, menurut dia, Anies-Puan juga lebih banyak mendapatkan dukungan dari responden penelitian survei dibandingkan pasangan lain. Misalnya, dia menyebutkan Anies-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendapat elektabilitas 38,0 persen, Anies-Sandiaga Uno sebesar 33,4 persen, Prabowo Subianto-AHY sebanyak 30,4 persen, dan Anies-Airlangga Hartarto sejumlah 29,6 persen.

Tidak hanya itu, katanya, pasangan Anies-Puan juga lebih unggul daripada skenario yang selama ini diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra, yaitu Prabowo-Puan yang mendapat elektabilitas 27,8 persen. Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat elektabilitas paling kuat jika dipasangkan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yakni sebesar 25,2 persen.

Sedangkan pasangan Ganjar-Airlangga meraih elektabilitas 22,1 persen dalam survei tersebut. Reza mengatakan polemik perpanjangan masa jabatan presiden selama tiga periode dan tingginya elektabilitas Anies-Puan itu membuat Ganjar harus merumuskan lagi strategi kemenangan dalam Pilpres 2024.

"Ganjar harus mulai membuka komunikasi dengan partai-partai politik di luar PDI Perjuangan," ujarnya.

Ganjar Prabowo Stag

Sementara itu, Lembaga survei Saiful Mujani Researh and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbarunya terkait dengan figur calon presiden untuk Pilpres 2024. Hasilnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di urutan puncak raihan elektablitas dari survei tertutup 43 nama figur capres.

"Kita menemukan Ganjar mendapatkan dukungan 18,1 persen," kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas dalam paparannya secara daring, Kamis (7/4/2022).

Posisi Ganjar di bawahnya disusul oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan 17,6 persen. Di urutan ketiga ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan angka 14,4 persen.

Kemudian di bawah Anies ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan angka 3,9 persen, kemudian ada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan angka 3,5 persen.

Di urutan kelima ada nama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan angka 3,1 persen, lalu ada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan angka 3 persen, lalu ada Sandiaga Uno dengan angka 2,9 persen.

Lalu ada Gubernur Jawa Tengah Khofifah Indar Paranwansa dengan angka 2,5 persen, lalu ada Ketum PKB Muhaimin Iskandar dengan angka 2,3 persen. Adapun tokoh-tokoh langsung termasuk Puan Maharani hanya memperoleh di bawah 2 persen.

Sirojudin menyebut tren dukungan terhadap Ganjar mengalami peningkatan dari 8,8 persen pada bulan Maret 2021 menjadi 18,1 persen pada Maret 2022.

Kemudian di waktu yang sama tren elektabilitas Anies cenderung menguat dari 11,2 persen menjadi 14,4 persen. Sementara Prabowo cenderung melemah dari 20 persen menjadi 17,6 persen.

Terakhir, meski Ganjar mendapat dukungan yang tinggi, kenaikan terhadap Ganjar tidak berlanjut di tiga bulan terakhir. Elektabilitas Ganjar cenderung stagnan 19,2 persen pada Desember 2021 menjadi 18,1 persen pada Maret 2022.

Survei SMRC ini dilakukan pada 13-20 Maret 2022, dari warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Dari populasi ini dipilih secara random atau multistage random sampling 1220 responden. Dengan margin of error sebesar 3,2 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.