Sabtu,  27 April 2024

Indikator Lagi Elus Mbak Sri dan Bu Risma, Ada Apa Ya?

RN/CR
Indikator Lagi Elus Mbak Sri dan Bu Risma, Ada Apa Ya?
-Net

RN - Dua perempuan dalam kabinet Jokowi lagi dielus. Menteri Sosial, Tri Rismaharini dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Adalah Lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang mengelus kedua menteri perempuan dalam Kabinet Jokowi - Ma’ruf Amin itu.

"Dua menteri yang kinerjanya teratas adalah perempuan yang dipilih oleh responden," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi melalui kanal youtube, di Jakarta, dikutip Rabu (27/4).

BERITA TERKAIT :
Kabar Buruk Dari Sri Mulyani, Semoga Ekonomi Di Era Prabowo Gak Apes
Siapa Bilang Sri Mulyani Cemen, Menkeu Siap Hadir Di MK...

Burhan menjelaskan responden diminta menyebutkan dengan spontan, dengan pertanyaan di antara menteri-menteri dalam kabinet kerja Presiden Jokowi, sebutkan kementerian yang paling baik kinerjanya.

Sebanyak 8,5 persen responden spontan menjawab Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, 7,8 persen menjawab Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, 7,2 persen menjawab Prabowo Subianto sebagai Menteri Petahanan, 6,5 persen menjawab Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, dan 6,3 persen menjawab Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Sementara itu beberapa nama menteri yang disebutkan responden, di antanya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan beberapa menteri lainnya di bawah satu persen.

"Terdapat 43 persen responden tidak tahu siapa menteri yang paling baik kinerjanya," cetusnya.

Indikator Politik Indonesia menggelar survei terkait evaluasi publik atas kinerja pemerintah, prospek partai politik dan calon presiden 2024. Survei dilakukan dalam rentang 14-19 April 2022.

Survei itu melibatkan 1.220 responden yang merupakan sampel dari 34 provinsi. Tingkat kepercayaan survei itu mencapai 95 persen dengan marjin kesalahan (margin of error) +- 2,9 persen.