RN - Timnas Indonesia U-23 gagal. Alhasil, Shin Tae-yong dihujani kritik.
Gagalnya pelatih asal Korea Selatan (Korsel) itu mengancam karirnya. Usai gagal membawa skuad Garuda Muda tembus Final SEA Games 2021 diminta keluar alias out.
Netizen di media sosial bersaut-sautan. Umumnya mereka kecewa. "Wah, kok hancur. Bagusnya, Shin Tae-yong keluarkan saja," ungkap netizen.
BERITA TERKAIT :Ole Romeny Bela Skuad Garuda Maret 2025
Ole Romeny Lagi Dirayu Untuk Libas Jepang
Salah satu kritik tajam itu dilontarkan oleh eks staf pelatih Timnas Indonesia U-19, Rochmat Setiawan. Dia mulai meragukan kinerja dari Shin Tae-yong di Indonesia.
Ia pun menyebut Shin Tae-yong masih belum bisa mengenali karakter bermain anak asuhnya. Padahal pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu, sudah dua tahun menjabat sebagai juru taktik Timnas Indonesia di berbagai kelompok umur.
Terbaru, Timnas Indonesia U-23 menyerah dari Timnas Thailand U-23 di Semifinal SEA Games 2021 pada Kamis, 19 Mei 2022. Skuad Garuda Muda dipaksa takluk 0-1 dari Timnas Thailand U-23. Gol Weerathep Pomphun pada menit ke-94 di babak tambahan, memupus asa Timnas Indonesia U-23 untuk mendulang emas di SEA Games 2021.
Kegagalan itu pun menarik perhatian Rochmat Setiawan. Di media sosial Twitter pribadinya, Rochmat Setiawan, melemparkan kritik keras terhadap Shin Tae-yong.
“Shin Tae-yong sudah dua tahun di sini masih belum paham juga karakter pemainnya, pemain kita akan bagus performanya kalo dominan penguasaan bola,” kata Rochmat melalui Twitter pribadinya, dikutip Jumat (20/5/2022).
“Lawan tim kecil, otomatis kita bisa dominan, mainnya akan bagus sekali, lawan Thailand-Vietnam, Shin Tae-yong selalu pilih main pasif, pemain akan under perform, makanya lantas kalah,” paparnya.
“Karakter pemain kita berbeda dengan Malaysia atau Korea Selatan yang kuat lama tanpa bola,” sambungnya.
Lebih lanjut, Rochmat Setiawan juga menyinggung soal filosifi Filanesia yang sempat digaungkan pada era pelatih sebelumnya, Luis Milla. Pelatih asal Korea Selatan itu diminta tunduk dan patuh pada Filanesia.
“Hal ini sudah melalui riset, makanya salah satu pondasi penting yang ada di filanesia adalah main proaktif (defense high press, attack dominan kuasai bola),” jelasnya.
“Kalau dilihat lagi jauh ke belakang, gaya main seperti ini yang memang bikin Timnas bagus, karena sesuai karakter pemain kita,” timpalnya.
Terlepas dari itu semua, Shin Tae-yong masih berkesempatan meraih medali perunggu di ajang SEA Games 2021. Pertandingan penentu tempat ketiga sepak bola putra SEA Games 2021 bakal berlangsung pada Minggu, 22 Mei 2022.
Kontrak 4 Tahun
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memastikan kalau Shin Tae-yong masih menjadi pelatih di Indonesia. Dan kontraknya masih berlaku.
"Karena yang bersangkutan (Shin Tae-yong) lebih dipertanggungjawabkan untuk Timnas Indonesia U-20 yang akan main di Piala Dunia (u-20) tahun depan," ujarnya.
Medali perunggu SEA Games 2021 menjadi harapan terakhir yang bisa diraih Timnas U-23. Di partai perebutan ketiga, Timnas U-23 akan menghadapi Malaysia, Minggu (22/5).
Tapi banyak pemain Timnas U-23 yang akan absen pada laga itu lantaran kartu merah hingga cedera yakni Egy Maulana Vikri, Firza Andika, Rachmat Irianto, dan Ricky Kambuaya.
"Kita kehilangan beberapa pemain karena kartu merah. Egy pun sepertinya (cedera) cukup parah tapi mudah-mudahan bisa main. Tapi nanti ada Asnawi Mangkualam yang akan bermain," tutur Iriawan.
"Tadi menurut saya kalau Asnawi ada (Vs Thailand) mungkin akan lain ceritanya. Tapi sudahlah yang penting sudah selesai dan kita kasih semangat anak-anak untuk bermain yang terbaik di perebutan posisi 3-4 nanti," ucapnya.