Kamis,  28 March 2024

Minyak Jelantah Dilirik Boeing, Migor Bisa Mahal Lagi Nih

Tori
Minyak Jelantah Dilirik Boeing, Migor Bisa Mahal Lagi Nih
Ilustrasi minyak jelantah/freepik

RN - Pabrikan pesawat Amerika Serikat (AS), Boeing, berminat pakai biofuel crude palm oil (CPO) dari Indonesia.

Hal itu disampaikan Senior Vice President Boeing, Michael A. Arthur saat bertemu dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya di acara Changi Aviation Summit, pekan lalu. 

“Mereka akan membentuk tim untuk mempelajari penggunaan CPO, bukan hanya yang segar, namun, juga yang sisa-sisa (jelantah) untuk digunakan sebagai bahan bakar,” kata Dirjen Perhubungan Udara, Novie Riyanto kepada awak media.

BERITA TERKAIT :
Menko Airlangga: Indonesia Kembangkan Industri Kedirgantaraan Nasional

Boeing dikatakan Novie, akan mengajak pabrikan mesin pesawat seperti General Electrics (GE), untuk melakukan penelitian.

Sebelumnya pada 2021 lalu, Indonesia sendiri telah melakukan uji coba penggunaan biofuel untuk bahan bakar mesin pesawat, dengan menggunakan pesawat CN235.

Biofuel yang dipakai saat itu adalah 10 persen, dan ke depannya akan ditingkatkan.

Bahan bakar pesawat terbarukan atau biofuel yang dibuat dari CPO, atau sisa minyak goreng, memang sedang diteliti penggunaannya oleh pabrikan pesawat seperti Boeing dan Airbus.

Boeing telah menyatakan komitmennya untuk menggunakan 100 persen bahan bakar pesawat terbarukan pada 2030 nanti.

Sejumlah uji coba telah dilakukan, seperti pada 2009 lalu bersama maskapai Air New Zealand, di mesin CFM pesawat B747.

Pada 2018, Boeing ecoDemonstrator (pesawat testbed Boeing untuk program ramah lingkungan) melakukan penerbangan komersil menggunakan bahan bakan terbarukan menggunakan pesawat kargo B777 FedEx Express.

Para pelaku industri penerbangan juga telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebanyak 50 persen (dari level emisi 2005) pada 2050 nanti. Pesawat-pesawat buatan pabrikan diharapkan bisa terbang 100 persen menggunakan biofuel sebelum 2050.