Jumat,  22 November 2024

Kejam! Sekolah di Tangsel Tahan Ijazah Karena Buku Paket Hilang, 2 Tahun Nganggur

Tori
Kejam! Sekolah di Tangsel Tahan Ijazah Karena Buku Paket Hilang,  2 Tahun Nganggur
SMKN 2 Kota Tangsel./Radartangsel

RN - Sekitar 300 ijazah kelulusan murid SMKN 2 Tangerang Selatan, masih menumpuk tertahan pihak sekolah. Pemicunya beragam, termasuk soal pengembalian buku sekolah yang belum diselesaikan.

Hal ini dikeluhkan salah satu orang tua murid SMKN 2 berinisial LS (45). Ia mengaku putranya sejak lulus dua tahun lalu, belum bisa mengambil ijazah. 

"Anak saya tidak berani ambil ijazah karena belum setor hafalan Quran seperti yang disyaratkan oleh sekolah dan guru agama,” ujarnya, Jumat (27/5/2022).

BERITA TERKAIT :
Curhatan Warga Penjaringan Soal Problematika Ijazah Tertahan Hingga Terancam Anak Tak Ikut Ujian
APBD Jakarta Rp81,71 Triliun, Bang Dailami Desak Pemprov Buat Program Tebus Ijazah

Seminggu lalu LS mendapat kabar guru agama yang ditakutkan anaknya itu sudah meninggal dunia. Ia pun memberanikan diri datang ke sekolah mengambil ijazah anaknya. Upaya itu gagal karena ada sejumlah buku perpustakaan yang belum dikembalikan.

"Saya disuruh minta surat dari perpustakaan untuk pengambilan ijazah. Sama pihak perpustakaan diminta untuk tetap mengembalikan buku paket yang dipinjamkan perpustakaan,” terangnya.

Buku paket pinjaman sekolah itu berjumlah empat buah. LS bingung karena tak menemukan keberadaan buku-buku dimaksudnya. 

“Saya bingung, karena buku paket yang empat itu tetap harus dikembalikan dulu baru ijazah anak Saya bisa diambil. Karena itu buku terbitan lama saya sudah cari dan nggak dapat,” ungkapnya.

Hingga kini, kata LS, anaknya hanya berdiam diri di rumah karena tidak bisa melamar pekerjaan. "Anak saya nggak bisa cari kerja buat bantuin bapaknya, bapaknya kerja jadi kuli harian. Kalau mau ngelamar-ngelamar pasti ditanyainnya kan ijazah," terangnya lagi. 

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Santoso membeberkan terdapat 300-an ijazah murid dari hasil rekap yang belum diambil. Semua ijazah masih menumpuk di salah satu ruang sekolah sejak tahun 2012 silam.  

“Kebanyakan mereka nggak mau ngambil. Ada banyak alasan juga. Sudah kita suruhkan untuk ambil. Padahal kita juga di sini takut ijazah itu kena banjir atau hilang karena kan itu dokumen penting,” jelas Santoso.

Ia tak menampik ada murid belum bisa mengambil ijazah karena ada tanggung jawab yang belum diselesaikan. Hanya saja, menurut dia, semua kendala itu bisa dibicarakan dan dicarikan jalan keluar. 

“Ijazah itu sebenarnya tidak ditahan. Sebenarnya ijazah bisa diambil asal dilaporkan. Semua ada solusinya," ujar Santoso. 

Menurut dia, pengembalian buku tersebut sangat penting karena nantinya akan didata untuk disesuaikan dengan anggaran yang sudah dibelanjakan sekolah.