RN - Seorang yang mengklaim dan diklaim sebagai ahli digital forensik, Rismon Sianipar gembar - gembor di media sosial akan mempublish ke dunia internasional soal distrust atau ketidakpercayaan dirinya terhadap Puslabfor Bareskrim Polri.
Distrust Rismon Sianipar kepada Puslabfor Bareskrim Polri dikarenakan pernyataan bahwa ijazah milik mantan Presiden Jokowi adalah asli, tidak seperti yang dia (Rismon Sianipar) inginkan.
Diberitakan, Rismon Sianipar adalah salah satu dari beberapa orang yang turut dilaporkan ke polisi terkait polemik ijazah Jokowi.
BERITA TERKAIT :JARI’98: Harusnya yang Dipikirkan Perut Rakyat, Beri Mereka Lapangan Kerja
Tentu dalam hal ini, Rismon Sianipar tidak bisa menerima kenyataan kalau izajah mantan Presiden Joko Widodo dinyatakan asli.
Menanggapi hal ini, Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Willy Prakarsa menyatakan, hanya cari panggung dan sensasi semata.
“Neh orang kebanyakan bacot!!, tidak percaya pada pemerintahan Prabowo-Gibran tapi masih tinggal di Indonesia. Biar bagaimana pun Polri itu bagian vital dari instrumen pemerintahan sebagai Pemelihara Sitkamtibmas juga penegak hukum”.
“Ngaku sok intelektualis, neh orang perlu dipertanyakan kuliah di Universitas mana?,” ujar Willy Prakarsa.
Willy melanjutkan, di Indonesia Puslabfor Polri itu diakui dunia internasional. Ini manusia cuma caper alias cari perhatian dunia internasional, kayak yang iya aja, lalu berani tantang Kapolri.
“Kayaknya Kapolri lihat statement kayak gini cuma nyengir kuda doang, untungnya Kapolri orang yang sangat demokratis dan tahu kalau oknum manusia ini kadang-kadang,” tandas Willy.