Jumat,  29 March 2024

Jokowi Menuju Kiev Bawa Misi Mulia, Yuk Doakan Bersama

Tori
Jokowi Menuju Kiev Bawa Misi Mulia, Yuk Doakan Bersama
Presiden Joko Widodo bertolak menuju Kyiv, Ukraina dari Stasiun Przemysl Glowny, Polandia pada Selasa (28/6). Dia akan menempuh perjalanan 12 jam menggunakan kereta untuk bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Biro Pers Sekretariat Presiden

RN - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak masyarakat Indonesia, khususnya warga Nahdiyin untuk mendoakan Presiden Jokowi diberi kelancaran sebagai juru damai dua negara yang tengah berkonflik, yaitu Ukraina dan Rusia.

"Saat ini Pak Jokowi tengah dalam perjalanan dari Polandia menuju Kiev, Ukraina, negara yang tengah berperang dengan Rusia. Ini bukan misi biasa, tapi misi besar, misi mulia, yaitu perdamaian dunia. Harus kita doakan dan dukung agar upaya ini berhasil,” kata Sekjen PBNU Rahmat Hidayat Pulungan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu(29/6/2022)

Upaya ini tidak mudah. Oleh karena itu menurut dia, keberanian Presiden Jokowi patut mendapatkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia.

BERITA TERKAIT :
Aroma Lengserkan Airlangga Makin Kenceng, Golkar Tetap Gelar Munas Bulan Desember 
Isu Jokowi Dan Gibran Rebut Ketua Umum Golkar, Hasto Warning Beringin Agar Tak Senasib PDIP

Rahmat mengatakan bahwa saat ini ekonomi dunia tengah terguncang. Akibatnya, banyak negara yang bangkrut hingga mengalami inflasi yang dalam.

Guncangan ekonomi tidak hanya menimpa negara berkembang, tetapi juga menimpa negara maju, baik Amerika Serikat hingga negara-negara di Eropa. Masalah ekonomi bukan hanya lCOVID-19, melainkan juga muncul akibat perang Rusia-Ukraina yang berdampak pasokan energi dunia terganggu.

“Ini bisa mengakibatkan ancaman kemiskinan dan kelaparan bagi miliaran penduduk dunia, utamanya di negara-negara berkembang," terangnya. 

Oleh karena itu, misi yang saat ini diemban oleh Presiden Jokowi bukan hanya misi Indonesia, melainkan kehendak miliaran masyarakat dunia agar terhindar dari ancaman kelaparan dan kemiskinan.

Rahmat memandang, upaya Jokowi mendamaikan dunia merupakan cita-cita luhur pendiri Indonesia saat kemerdekaan, dan tujuan politik luar negeri Indonesia.

"Perang itu melelahkan, menghancurkan semua yang sudah dibangun dan membuat masa depan semakin suram dan berat untuk kita jalani," imbuh Rahmat.