Jumat,  22 November 2024

Insiden Polisi Dor Polisi, Ketua Komisi III DPR Merasa Bingung

RN/NS
Insiden Polisi Dor Polisi, Ketua Komisi III DPR Merasa Bingung

RN - Insiden polisi tembak polisi membuat aneh Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto. Politisi PDIP yang biasa disapa Bambang Pacul ini menilai insiden polisi tembak polisi di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo begitu janggal.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang telah mendengar mengenai dugaan kejanggalan ini, langsung membentuk tim khusus internal Polri yang juga akan bersinergi dengan Komnas HAM.

Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul pun sepakat dengan adanya kejanggalan saat jumpa pers di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/7/2022). Meski demikian, Pacul menjamin transparansi penanganan tewasnya Brigadir J atau Nopriyansah Yosua Hutabarat usai baku tembak dengan Bharada E.

BERITA TERKAIT :
Kena Masalah, Akun Tiktok Herkos Voters Dilaporkan ke Polres Kota Bekasi
Akun Medsos Polda Banten Soal Posting Andra Soni–Dimyati, Bawaslu Kalau Cemen Mundur Aja?

"Bahwa ada kejanggalan, tentu. Tentu ini ada kejanggalan, saya sepakat dengan dikau," kata Bambang Pacul.

Kejanggalan dalam peristiwa maut dua abdi negara itu akan diperjelas Komisi III DPR sehingga tidak menjadi janggal. Sebab, peristiwa itu janggalnya ampun-ampun di mata Bambang Pacul.

"Apa yang janggal, Pak Pacul? Ya mana ada antar-Polri tembak-menembak, gimana cerita? Itu janggalnya ampun-ampun," ujarnya.

Bagi Pacul, lain halnya jika sesama warga sipil berkelahi atas dasar ketersinggungan, hal itu menurutnya biasa. Meski demikian, Pacul menilai belum perlu dibentuknya tim pencari fakta atau TPF.

"Tapi kalau antar-aparat begini kan ngeri, Bos, pasti kejanggalan yang utama bagi saya sesama anak negara kok," ucapnya.

Komisi III DPR RI bakal memanggil Kapolri Jenderal Sigit menyangkut insiden polisi tembak polisi. Namun, belum diketahui kapan rapat itu gelar karena DPR tengah dalam masa reses.

"Begini, apakah kasusnya akan transparan? Saya pastikan itu akan transparan," imbuhnya.

Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya berkomunikasi dengan Kompolnas dan Komnas HAM terkait kasus penembakan Bharada E terhadap Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Kapolri ingin memastikan investigasi kasus ini berjalan transparan.

"Di satu sisi kami juga sudah menghubungi rekan-rekan dari luar, dalam hal ini adalah Kompolnas dan Komnas HAM terkait dengan isu yang terjadi. Sehingga di satu sisi tentunya kita mengharapkan bahwa kasus ini bisa dilaksanakan pemeriksaan secara transparan, objektif, dan tentunya karena khusus menyangkut masalah anggota, kami juga ingin bahwa peristiwa yang ada betul-betul bisa menjadi terang," kata Kapolri dalam pernyataan pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/7).

Kapolri menjelaskan, tim dari eksternal itu akan bergerak bersama tim internal yang dibentuk Polri. Rekomendasi dari tim itu kemudian akan dijadikan dasar untuk menindaklanjuti pengusutan kasus polisi tembak polisi.

"Oleh karena itu, tim nanti akan bergerak, sehingga rekomendasi dari tim gabungan eksternal dan internal yang telah kita bentuk ini menjadi masukan yang akan digunakan untuk menindaklanjuti terkait dengan hal-hal yang mungkin bisa kita dapatkan untuk melengkapi proses penyidikan dan penyelidikan yang ada," ujar Kapolri.

Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono bakal memimpin tim khusus internal untuk mengusut kasus penembakan di rumah Kadiv Propam itu. Kapolri ingin memastikan penanganan berjalan baik.

"Kita ingin semuanya ini bisa tertangani dengan baik. Oleh karena itu, saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin Pak Wakapolri, Pak Irwasum, Pak Kabareskrim, juga ada As SDM, termasuk juga fungsi dari Provos dan Paminal," kata Kapolri.