Minggu,  28 April 2024

Kasus Dugaan Pelecehan Brigadir J ke Istri Ferdy Sambo Naik Penyidikan

Tori
Kasus Dugaan Pelecehan Brigadir J ke Istri Ferdy Sambo Naik Penyidikan
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo/Net

RN - Kasus dugaan pelecehan dan pengancaman terhadap istri Irjen Pol. Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, terus berproses.

Kasus tersebut saat ini telah ditangani oleh Polda Metro Jaya. Sebelumnya, perkara ini dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan, penyelidikan serta penyidikan dengan asistensi dari Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri.
 
"Sudah (naik penyidikan) sesuai denga apa yang disampaikan Bapak Kapolri semalam," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo kepada wartawan, Selasa (19/7/2022).
 
Dalam pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Senin (18/7/2022), Ferdy Sambo dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri.

Disebutkan Kapolri sebanyak dua kali bahwa langkah penonaktifan Ferdy Sambo diambil guna transparansi dan akuntabilitas dari penyidikan kasus yang tengah dilakukan oleh tim Polri.
  
Dedi memastikan penyidik Polres Metro Jakarta Selatan tetap dilibatkan dalam proses penyidikan. Pihak Bareskrim Polri pun akan membantu penyidikan oleh Polda Metro Jaya.

BERITA TERKAIT :
Saling Kunci, Kubu Ganjar Teriak Kapolri, Tim Prabowo Seret Nama Kepala BIN
Hasto Teriak Curang Lagi, Kali Ini Soal Netralitas TNI Dan Polri  

"Sekarang Dirkrimum Polda Metro Jaya yang tangani. Akan tetapi, penyidik Polrestro Jaksel tetap dilibatkan dan Bareskrim berikan asistensi," ujarnya.
 
Insiden berawal ketika Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang merupakan sopir istri Ferdy Sambo, masuk ke kamar pribadi istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Putri teriak dan terdengar oleh Bharada RE atau E yang tengah berada di lantai dua rumah. Dia langsung melihat ke bawah dan menanyakan kejadian itu kepada Brigadir Yosua. Namun, Brigadir J melakukan penembakan sebanyak tujuh kali.

Tembakan Brigadir J selalu meleset. Bharada RE atau E membalas aksi itu sebanyak lima letusan tembakan dari lantai dua rumah. Hingga akhirnya mengenai tubuh Brigadir J yang mengakibatkan meninggal di tempat.