RN - CCTV dari Jakarta hingga Magelang, Jateng sudah disita polisi. Saat ini sedang dilakukan pengecekan.
Diketahui, keluarga menduga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J dibunuh saat berada di perjalanan dari Magelang ke Jakarta, dan meminta CCTV sepanjang jalan itu untuk disita polisi.
Jokowi juga sudah meminta polisi melakukan penyidikan kasus Brigadir J secara terbuka dan transparan.
BERITA TERKAIT :Kena Masalah, Akun Tiktok Herkos Voters Dilaporkan ke Polres Kota Bekasi
Akun Medsos Polda Banten Soal Posting Andra Soni–Dimyati, Bawaslu Kalau Cemen Mundur Aja?
"Demikian juga CCTV sepanjang jalan dari Magelang sampai TKP sini, itu juga sudah ditemukan penyidik," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2022).
Dedi mengatakan rekaman CCTV tersebut masih didalami oleh Labfor Polri. Katanya, rekaman itu harus dilakukan kalibrasi demi kecocokan waktu.
"Sekarang masih proses pemeriksaan oleh Labfor untuk mengklarifikasi dan kalibrasi untuk mencocokkan waktunya. Karena waktu yang ada di CCTV dengan real time harus sama," katanya.
"Jadi itu saya minta kepada rekan-rekan, tolong diluruskan. Jangan sampai terjadi abuse of information," sambungnya.
Pengacara keluarga Brigadir Yoshua, Kamaruddin Simanjuntak, berbicara soal dugaan Brigadir Yoshua dibunuh di Magelang atau Jakarta. Ada sejumlah alasan yang membuat Kamaruddin yakin Brigadir Yoshua dibunuh di Magelang.
Laporan dugaan pembunuhan itu teregister dengan nomor LP/B/0386/VII/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI tanggal 18 Juli 2022. Laporan itu terkait dugaan pembunuhan berencana, pembunuhan, dan penganiayaan yang menyebabkan orang meninggal.
Mobil yang dipakai Sambo dari Magelang diminta turut diamankan. Hal itu juga mencakup rekaman percakapan antara Brigadir Yoshua dan Sambo selaku komandan.
"Iya, semua mobil yang dipakai dari Magelang ini supaya diamankan dulu, jadi mobil yang dipakai dari Magelang ke Jakarta supaya diamankan, demikian juga CCTV-CCTV dari Magelang mulai jalan tol itu supaya diamankan juga, lintas-lintasan yang mereka lintasi supaya percakapan-percakapan antara nomor telepon almarhum Brigadir Yoshua Hutabarat dengan pimpinannya supaya disita juga dari Telkom atau dari operator," kata Kamaruddin Simanjuntak di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/7).
"Kemudian percakapan nomor-nomor handphone Kadiv Propam juga demikian Ibu Putri, demikian Bharada E dan ajudan-ajudannya supaya segera dilakukan penyitaan," tambahnya.