Jumat,  22 November 2024

Jasa Marga Akui Data Anak Usahanya Dibobol Hacker, Hingga Nonaktif Server

Tori
Jasa Marga Akui Data Anak Usahanya Dibobol Hacker, Hingga Nonaktif Server
Ilustrasi peretas/freepik

RN - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menanggapi dugaan kebocoran data anak usahanya, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) di tangan peretas. Data yang diduga bocor itu  berisi KTP hingga berkas perusahaan.

Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Lisye Octaviana menyatakan bahwa data yang dimaksud adalah data internal dan administrasi yang ada pada aplikasi PT JMTO, serta dipastikan tidak berkaitan dengan data pelanggan. 

"PT JMTO saat ini telah menonaktifkan server yang terdampak serangan dan melakukan recovery atas data tersebut serta memindahkan sistem ke server yang lebih aman," ujar Lisye dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (25/8/2022).

BERITA TERKAIT :
Calon Wakil Bupati Tangerang Jadi Ledekan Mendagri, Irvansyah Gak Paham Inflasi Mau Jadi Kepala Daerah
Data Kependudukan Belum Kena Bobol Karena Punya Anggaran Rp 2,2 Triliun, Mendagri Tito Parno Hacker

PT JMTO, lanjut Lisye,  juga telah menutup celah kerentanan keamanan aplikasi serta menjalin kerja sama dengan pihak yang kompeten dalam melakukan asesmen cyber security dalam sistem di PT JMTO.

"Jasa Marga akan terus mengevaluasi serta terus meningkatkan sistem keamanan siber Jasa Marga Group, tidak hanya untuk internal namun juga kepada pemangku kepentingan eksternal," pungkasnya.

Kabar dugaan kebocoran data JMTO ini pertama kali diunggah akun Twitter @FalconFeedsio pada Rabu (24/8/2022) siang.

Dalam unggahannya ia melampirkan tangkapan layar situs breached.to dan tangkapan layar beberapa dokumen sampel data yang bocor. Sejumlah data yang dicuri dalam peretasan ini adalah data konsumen, karyawan, data perusahaan, hingga data finansialnya.

Sebelumnya juga dilaporkan ada dugaan kebocoran data pengguna Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pengguna internet di Twitter melaporkan adanya dugaan penjualan lebih dari 17 juta data pelanggan PLN. Berdasarkan tangkapan layar yang dibagikan, menunjukkan laman web breached.to dengan akun bernama "loliyta", yang mengklaim menjual data pengguna PLN.
 

#data   #JMTO   #hacker