Selasa,  14 May 2024

Jakpro 'Nyerah', Velodrom Rawamangun Bisa Jadi Sarang Kecoa

NS/RN
Jakpro 'Nyerah', Velodrom Rawamangun Bisa Jadi Sarang Kecoa
Velodrom di Rawamangun, Jaktim.

RADAR NONSTOP - Gedung Velodrom Rawamangun, Jakarta Timur, bakal jadi sarang kecoa. Sebab, mahalnya biaya perawatan membuat PT Jakarta Propertindo atau Jakpro Nyerah.  

Diketahui, biaya perawatan sekitar Rp 1,2 miliar. Beban ini karena tagihan listrik mencapai sekitar 700-800 juta. Padahal, Gubernur Anies Baswedan berharap agar ada atlet yang bisa mendunia.

"Iya mas. Jadi kotor dan tak terawat, banyak kecoa," ungkap seorang pedagang yang biasa mangkal saat ditemui pada Selasa (18/12/2018).

BERITA TERKAIT :
Atlet Terseksi Olimpiade 2024 Tolak Sponsor Kakap!
Atletico Madrid Lirik Pemain Gratisan

Pasca Asian Games 2018, Velodrom menjadi sepi dan tidak terawat. "Ramainya kalau ada event aja," ucapnya.

Seperti diberitakan, Jakpro telah meminta Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) untuk mengelola kawasan tersebut.

Direktur Utama PT Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto mengatakan, kerja sama pengelolaan itu ditandai dengan penandatanganan. Diharapkan, kedepannya akan lebih dirincikan di setiap kegiatan.

“Arahan Pak Gubernur kita mempunyai venue olahraga yang bertaraf internasional, seharusnya ada atlet sepeda yang lahir di Velodrome ini,” katanya, Senin (17/12).

Menurutnya, kerja sama itu perlu dilakukan karena biaya pemeliharaan Velodrom yang besar mencapai Rp1,2 Miliar perbulan. Salah satu beban yang cukup berat adalah biaya listrik yang nilainya mencapai Rp700-800 juta.

“Ada lagi biaya keamanan serta kebersihan lingkungan sekitar area Jakarta International Velodrome ini, sampai Januari tahun depan,” ujar Dwi.

Dikatakan Dwi, kerja sama itu dilakukan setelah pihaknya mendapatkan masukan dari Pemprov DKI. Diharapkan para atlet sepeda nasional bisa lahir dan semakin berprestasi dengan keberadaan Velodrom ini.

“Insya Allah Jakpro dan PB ISSI bisa berkolaborasi untuk bisa bekerja sama dengan baik. Kita tidak akan mencari keuntungan yang luar biasa dari Velodrome atau Equistrian, untuk break even point (menutup biaya perawatan) saja sudah baik,” lanjutnya.

Dwi mengatakan, Velodrome Rawamangun merupakan arena balap sepeda keempat di dunia yang menjadi venue terpilih The Union Cycliste Internationale (UCI) berbasis di Swiss.

Karena itu, semakin prestisiusnya tempat ini, maka akan semakin menarik bagi para pesepeda. “Meski nanti kita hendak mengadakan berbagai even untuk sepeda ,tapi tidak menutup area di Velodrome ini sebagai area publik,” tuturnya.