RN - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menemui massa buruh yang demo di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat (Jakpus). Momen itu menjadi sinyal kuat kalau Heru bakal menjadi Pj Gubernur DKI.
Diketahui, nama Heru menjadi salah satu calon kuat pengganti Anies Baswedan untuk memimpin ibu kota hingga 2024. Sejak bertugas di Istana Negara, mantan Wali Kota Jakut itu baru pertama kali terekam naik ke atap mobil pendemo.
Aksi Heru dimanfaatkan massa dengan menyampaikan sejumlah tuntutan.
BERITA TERKAIT :Jakarta Masih Banjir, Pj Teguh Mulai Galau Dan Pusing?
Bocah Di Jakarta Doyan Main Judol, Cilincing Paling Parah Tuh
"Pertama, menolak kenaikan BBM. Kedua, menolak UU Cipta Kerja, dan meminta agar klaster ketenagakerjaan dikeluarkan dari UU Cipta Kerja. Ketiga, meminta pemerintah meningkatkan perlindungan terhadap pekerja migran," kata Sekjen KSPSI Hermanto Achmad saat membacakan tuntutan massa di lokasi, Senin (12/9/2022).
Massa buruh juga menyampaikan soal upah minimum yang tak lagi menggunakan formula Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pengupahan.
"Keempat, meminta penetapan perhitungan upah minimum tahun 2023 tidak menggunakan formula PP 36/2021 tentang Pengupahan, akan tetapi dengan mengembalikan perhitungan kenaikan upah minimum dengan cara mempertimbangkan kebutuhan hidup layak, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi sebagai pedoman penetapan upah minimum," tambahnya.
Heru angkat bicara menanggapi tuntutan massa. Dia mengatakan akan poin-poin tuntutan tersebut akan ditindaklanjuti.
"Tadi kita sudah mendengarkan poin-poin itu, dan tentunya saya selaku jajaran staf bapak presiden akan kami tindak lanjuti," kata Heru dari atas mobil komando.
Heru mengatakan akan mengundang instansi terkait untuk membahas tuntutan massa buruh.
"Insyaallah besok kami akan undang instansi terkait termasuk ada PP No 36. Ada beberapa poin yang harus dibahas terkait UU Ciptaker, dan itu semua akan kami bahas," ujarnya.
Setelah mendengarkan tanggapan itu, massa buruh membubarkan diri. Mereka berjalan ke arah Jalan Medan Merdeka Selatan.
Diketahui, hari ini ada sejumlah titik demonstrasi penolakan harga BBM naik di Jakarta yang dilakukan kelompok-kelompok yang berbeda. Titik-titik demo itu terjadi di area Patung Kuda, kantor ojek online (ojol), gedung DPR/MPR, dan Balai Kota Jakarta.
Diberitakan sebelumnya, polisi bakal mengerahkan total 6.142 personel untuk pengawalan dan penjagaan aksi demonstrasi kenaikan harga BBM besok. Salah satu yang akan dikawal, yakni aksi PA 212 bersama ormas lainnya di Istana Negara.
"Kemudian untuk perkuatan pasukan yang diturunkan 6.142 personel," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan.