RN - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkapkan bahwa dirinya memiliki hubungan dekat dengan Korea Selatan dan Korea Utara.
Kedua negara itu bagi Megawati ibarat keluarga.
"Sangat dekat karena pemimpin-pemimpin yang ada di Korut dan Korsel itu sangat menginginkan saya untuk menjadi special envoy antara kedua keluarga, kalau saya bilangnya keluarga,” kata Megawati, Selasa (12/9/2022)
BERITA TERKAIT :Akui Endorse 84 Calon Kepala Daerah, Jokowi Mulai Berani Ledek PDIP Secara Terbuka?
Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
Diketahui, pada Kamis lusa nanti, Megawati dijadwalkan menjadi pembicara kunci pada acara Jeju Forum for Peace and Prosperity di Korea Selatan. Menurut informasi, ada sekitar 2.000 orang peserta yang hadir di Jeju Forum ke-17 ini.
Sejumlah tamu penting atau VIP dari berbagai negara dijadwalkan ikut hadir dan menyampaikan materi pada acara ini. Selain menyampaikan pidato, Megawati akan membagikan buku Pancasila, Dasar Negara Indonesia dalam bahasa Inggris.
"Saya diundang untuk jadi keynote speaker karena saya selalu mengatakan bahwa Indonesia, Alhamdulillah, punya Pancasila yang sebenarnya itu sangat bisa dipergunakan oleh seluruh bangsa di dunia, terutama dari sisi masalah perdamaian," ucap Megawati yang saat ini sudah berada di Jeju.
Megawati mengatakan bahwa acara ini merupakan ketiga kalinya dia hadir di Korea Selatan untuk berbicara di forum perdamaian.
"Sehingga begitulah dan dalam rangka kedatangan saya ini diundang oleh pemerintah di Jeju," kata Megawati.
"Karena pulau Jeju itu bagian, di kita provinsi, yang telah mendeclaire sebagai tempat untuk perdamaian," sambungnya.
Selain di Jeju Forum ke-17 tahun ini, Megawati juga pernah menjadi pembicara di forum yang sama tahun 2017 dan DMZ International Forum on the Peace Economy tahun 2019.
Semasa menjabat presiden dan usai menjabat, Megawati pun tercatat beberapa kali berkunjung ke Pyongyang, Korea Utara, untuk membawa pesan perdamaian.
Jadi oleh panitia Jeju Forum, Megawati kembali diundang hadir menyampaikan dan mengulangi pesan perdamaian.
"Saya diminta (hadir-red), saya kalau bisa diulang lagi, diulang lagi (pesan perdamaian-red)," terangnya.
Disinggung bagaimana respons negara lain terkait ide Pancasila untuk perdamaian dunia, Megawati mengatakan positif.
"Ya tentunya kan semua bangsa tentu dengan kehendak dan kepentingan internalnya juga. Tapi responsnya dengan Pancasila sangat positif karena ditiap lima sila itu selalu mereka itu kalau bertanya atau bicara dengan saya mereka selalu ada kekaguman dari sisi pertama sampai lima. Sehingga saya kira ini sebetulnya universal, dapat dan dipergunakan oleh dunia," jelas Megawati.