RN - Gempa berkekuatan M 7,2 melanda pantai tenggara Taiwan pada Minggu (18/9/2022) pukul 14.44 waktu setempat. Sehari setelahnya, diikuti hingga puluhan gempa susulan.
Sebuah gedung bertingkat di Kota Yuli dekat Kabupaten Hualien, yang menjadi permukiman warga dan toko swalayan, runtuh akibat gempa itu. Dikabarkan kereta api ekspres anjlok di Stasiun Dongli, Kabupaten Hualien, menurut laporan CNA, kantor berita resmi Taiwan.
Jumlah pekerja migran Indonesia di Taiwan mencapai sekitar 280 ribu jiwa. Mereka tersebar di berbagai daerah, termasuk di Taitung dan Hualien, wilayah timur Taiwan yang menghadap ke laut lepas Pasifik
BERITA TERKAIT :Tangkap Benjamin Netanyahu Harus Lanjut, Banding Israel Jangan Sampai Gol
Hore, Tangkap PM Israel Benjamin Netanyahu Meluas
"Pekerja migran kita di Taiwan masih relatif aman. Hasil koordinasi dengan Kemenlu, sampai detik ini PMI terkonfirmasi cuma satu korban ringan yang sudah dirawat dan keluar rumah sakit," ujar Direktur Eksekutif Migrant Watch, Aznil Tan, Senin (19/09/2022).
"Tentang Komplek apartemen Wei Kuan yang runtuh, sejauh ini belum ada info? Kemenlu Pellindungan WNI dan relawan-relawan kita terus bekerja keras menelusuri PMI. Mohon doanya, semoga semua baik-baik saja," sambungnya.
Otoritas setempat menyebut ada 256 penghuni yang terdaftar tinggal di gedung 16 lantai yang roboh tersebut. Namun tidak diketahui pasti jumlah orang yang ada di dalam gedung saat kejadian.
Menteri Dalam Negeri Taiwan Chen Wei Jen mengkhawatirkan ada lebih banyak orang di dalam gedung itu karena banyak warga yang pulang kampung untuk merayakan Tahun Baru China.
Aznil Tan meminta para PMI di Taiwan untuk tetap waspada dan berhati-hati gempa susulan.
"Taiwan adalah negara rentan terjadi gempa bumi karena pulau itu terletak di dekat persimpangan dua lempeng tektonik. Maka kita meminta para PMI selalu waspada dan mengikuti standar penyelamatan bencana negara Taiwan," pungkasnya.