RN - Muktamar Persis XVI diwarnai candaan. Tapi candaan itu heboh karena dikaitkan dengan hajatan Pilpres 2024.
Adalah Prabowo Subianto saat berpidato di acara Convention Hall–Sutan Raja Hotel, Sabtu (2/9/2022). Prabowo ditugaskan Presiden Joko Widodo untuk hadir pada muktamar lima tahunan Persis.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga hadir di Muktamar disebut oleh Menteri Pertahanan RI itu pada sambutannya di depan peserta muktamar. Hal tersebut pun dikaitkan dengan event Capres dan Cawapres 2024.
BERITA TERKAIT :Warisan Mulyono Bikin Pusing, Dampaknya Makan Bergizi Gratis Dipotong Jadi Rp 10 Ribu Per Porsi
Beda Dengan Jokowi, Prabowo Tancap Gas Tanpa Pecitraan Dan Bawa Oleh-Oleh Investasi
Prabowo dan Ridwan Kamil saat itu menjadi tamu kehormatan muktamar. Ridwan Kamil pertama kali memberikan sambutan disusul Ketum PP Persis KH Aceng Zakaria dan kemudian Prabowo.
"Pidato yang luar biasa Ridwan Kamil dan KH Aceng. Ridwan Kamil harus diperhitungkan juga nih," ujar Ketua Umum Gerindra disambut gelak riuh para peserta.
"Mengapa kalian teriak seperti itu, saya harus perhitungkan (Ridwan Kamil) sebagai tokoh yang luar biasa," kata Prabowo menanggapi respons audiens muktamar saat itu.
Menurut Prabowo baik pidato Ridwan Kamil maupun KH Aceng Zakaria sangat bagus sehingga membuatnya grogi.
"Yang saya simak, yang jadi benang merah keduanya pentingnya persatuan di antara seluruh bangsa Indonesia, kita boleh berbeda pandangan, kita boleh punya koreksi dan kritis itu baik dan bagus itulah demokrasi," katanya.
Dari kedua tokoh tersebut, kata Prabowo, apapun perbedaannya tetap harus menjunjung tinggi rasa hormat. "Kita satu keluarga besar Indonesia satu keluarga besar nusantara," katanya.
Di akhir sambutannya, lagi-lagi nama nama Ridwan Kamil disebut Prabowo. "Gubernur Jabar harus diperhitungkan tadi disebut Indonesia jadi negara ranking ke 16, bahkan dapat jadi kelima keempat dunia, Indonesia bisa melebihi Jerman dengan syarat demokrasi kondusif," katanya.
Di sela-sela sambutannya pun Prabowo kerap mengungkapkan hubungan rivalitasnya dengan Joko Widodo. Namun sekarang mereka bersatu demi persatuan dan perdamaian Indonesia.