Kamis,  25 April 2024

Tragedi Stadiun Kanjuruhan Malang Jadi Duka Nasional, Pemkot Tangsel Gelar Doa Bersama

Bcr
Tragedi Stadiun Kanjuruhan Malang Jadi Duka Nasional, Pemkot Tangsel Gelar Doa Bersama
Ist

RN- Tragedi tewasnya 126 orang Suporter Bola di Stadiun Malang Jawa Timur yang terjadi pada 1 oktober 2022  lalu menyisakan duka mendalam diseluruh pelosok negeri tak terkecuali warga Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Tokoh Pemuka Agama dan warga serta Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengelar doa bersama guna memperingati tragedi tersebut di lapangan cilenggang Jalan Raya Serpong Kota Tangsel Kamis 6 oktober 2022. 

"Kami perihatin atas kejadian tersebut ya? dan berharap yang pertama adalah bahwa kepada penyidik dari kepolisian kemudian tim gabungan independen pencari fakta bisa segera menyelesaikan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku" Ujar Benyamin.

BERITA TERKAIT :
Bangun Koalisi Besar Bersama PDIP, Wali Kota Tangsel Siap Nyeruduk 
Jadi Program Strategis, Kawasan Kumuh di Tangsel Bakal Ditata

Kata Benyamin terkait peristiwa yang terjadi di kanjuruan merupakan duka mendalam bagi Bangsa Indonesia bukan saja di Indonesia namun di belahan dunia internasional juga turut perihatin begitu seperti  pemimpin tertinggi Negara Persemakmuran Inggris.

" Raja Charles 3 juga turut perihatin tragedi ini masa kita di Pulah Jawa ini tidak bisa laksanakan doa bersama kan sangat tidak mungkin" Kata Benyamin 

Dikatakannya kedepan peristiwa yang menyisahkan duka mendalam bagi keluarga korban di harapkan tidak terulang kembali baik dalam bentuk olahraga sepak bola dan sebagainya.

" Kita semua berharap kami khususnya di Tangerang Selatan tidak ingin peristiwa tersebut terulang kembali di Tangsel di Indonesia dan di belahan bumi manapun baik dalam kegiatan olahraga atau dalam kegiatan-kegiatan  yang lainnya" 

"Mari jadikan peristiwa kemarin menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk kita evaluasi dan tidak terulang lagi di masa yang akan datang " Terangnya.

Lebih lanjut  sejauh peristiwa itu terjadi Pemerintah  Kota Tangsel terus mengikuti perkembangan jumlah korban yang di data oleh kepolisian setempat sehingga di pastikan tidak ada warga Tangsel yang juga menjadi korban atas tragedi tersebut.

"Dalam laporan sementara ini tidak ada warga Tangsel yang menjadi korban bencana ya? maka untuk itu Kami bertekad bersama semua pemuka lintas Agama berdoa berdoa menurut kepercayaan masing-masing supaya apa yang sudah terjadi tidak terulang lagi dan yang gugur bisa di terima di sisi Tuhan" Ungkapnya.

Doa bersama yang berlangsung khidmat itu di hadiri sejumlah tokoh pemuka Agama Kota Tangsel seperti Drs. Hi Muhammad Taslim, Romo Petrus Cipto Nugroho, Pendeta Rahmat Basuhendra., Joremangku Gede Pastike, Pendeta Manda Nadya Bahrudin serta Heriyanto.