Rabu,  27 November 2024

Eks Wali Kota Solo Siap 'Gebuki' Yang Senggol Megawati, Jokowi Dan Puan

RN/NS
Eks Wali Kota Solo Siap 'Gebuki' Yang Senggol Megawati, Jokowi Dan Puan
FX Hadi Rudyatmo

RN - Relawan jangan coba-coba ganggu Jokowi, Megawati dan Puan Maharani. Mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo ini bakal mencari relawan dan siap melakukan aksi gebuk.

Ketua DPC PDIP Kota Solo ini mengaku marah dengan adanya relawan yang melaporkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani ke KPK. Selain itu, Rudy juga mengaku marah dengan adanya relawan yang mengisukan Jokowi sebagai calon ketum PDIP selanjutnya.

Rudy sapaan akrabnya itu mengaku akan mencari relawan yang melaporkan Puan Maharani ke KPK dan mengisukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diganti.

BERITA TERKAIT :
Sekjen PDIP Hasto Tuding Airin-Ade Dikepung & Dihadang Kekuatan Besar Di Banten 
Calon Wali Kota Bekasi Tri Digempur Kampanye Busuk Dan Money Politik

"Lah iya yang melaporkan (Puan) dan yang mau mengganti Ketum itu mau tak cari. Nggak boleh! Yang melaporkan siapa itu relawan toh?" kata FX Rudy, Rabu (2/11/2022).

Rudy mengaku sudah memburu relawan tersebut. Dia sudah menggerakkan kader untuk mencari relawan yang mengatasnamakan relawan dari Ganjar Pranowo.

"Pokoknya relawan yang mengatakan (relawan) Pak Ganjar, yang ikut campur melaporkan Mbak Puan, mau ganti Ketua Umum nanti mau saya cari. Karena saya sampai, apa semut pun tak tuang bensin," ujarnya dengan nada marah.

Rudy menegaskan seorang relawan tidak boleh ikut campur urusan partai. Dirinya mengaku saat ini sedang berada di luar kota, yakni Manado.

"Iya, iya jelas itu mengadu domba lah bisa jadi mengaku-ngaku relawan Ganjar terus melaporkan teman-teman PDI nggak boleh gitu! Kalau mau jadi relawan itu kan relawan rela berkorban kok ngapain cari gara-gara ini saya marah loh," ungkapnya.

Saat ditanya jika sudah ketemu dengan relawan itu apa yang akan dilakukannya, Rudy menjawab akan 'menggebuki' relawan tersebut.

"Wah ya tak gebukin no, mau dia melaporkan, melaporkan apa. Sudah kalau mau relawan ya relawan Ganjar aja," pungkasnya.

Sementara Ketua DPP PDIP Bambang Pacul menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mungkin menjadi Ketua Umum PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, orang yang menggulirkan wacana itu tidak mengerti Jokowi dan Megawati.

"Orang tak paham alam pikirannya Pak Jokowi, alam pikirannya Ibu Ketua Umum, dan kultur Jawa. Tidak mungkin Pak Jokowi, nggak mungkin lah," ucap Bambang Pacul, Rabu (2/11/2022).

Menurutnya, Jokowi dibesarkan oleh PDIP dan Megawati. Karena itu, lanjutnya, tak mungkin Jokowi mengkudeta Megawati dari posisi Ketum PDIP.

"Teori dari mana? Mana ada air susu dibalas dengan air tuba. Pak Jokowi itu dibesarkan oleh PDI Perjuangan, oleh Ibu Ketum. Putranya pun masuk PDI Perjuangan dan jadi wali kota," katanya.

"(Jokowi) Dikawal dari wali kota, gubernur, presiden oleh PDIP atas keputusan Ibu Ketum. Kemudian akan mengambil alih Ibu Ketum? Itu nggak paham kultur. Pak Jokowi tahu balas budi," imbuhnya.

Pakar komunikasi politik Effendi Gazali bertanya siapa yang menghembuskan wacana tersebut. Bambang Pacul menyebut orang yang menghembuskan itu punya kepentingan.

"Kayak gitu ditanggapi oleh kawan-kawan. Dianggap ada kudeta, ada tagar kudeta. Ini mohon izin lah, itu kan gini-gini aja (menggesek jempol di jari telunjuk yang dilipat)," kata Bambang Pacul.

Bambang Pacul pun sepakat dengan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun bahwa ada upaya adu domba. "Betul," kata Bambang Pacul.